PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Perbaikan oprit Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah atau Jembatan Siak IV yang turun mengalami kendala. Kondisi cuaca yang tak menentu menjadi penyebab. Akibatnya, proses perbaikan memakan waktu cukup lama dari yang telah ditentukan.
Jembatan yang juga dikenal dengan nama jembatan Sial IV diresmikan oleh Gubernur Riau kala itu dijabat Wan Thamrin Hasyim pada medio Februari 2019 lalu. Tapi, setelah diresmikan bangunan infrastruktur jalan belum dibuka untuk umum lantaran belum mengantongi sertifikat kelayakan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Barulah pada 18 Mei lalu, jembatan bisa operasikan dan dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua. Akan tetapi, belum genap setahun dioperasikan, jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah sudah rusak.
Kerusakan ini terjadi di panggal jembatan yang mengalami penurunan. Atas kondisi ini, maka dilakukan perbaikan masih menjadi tanggung jawab rekanan PT Brantas Abipraya. Karena infrastruktur jalan tersebut masih masa pemeliharaan yang berakhir pada Februari 2020 mendatang.
Kepala Bidang Jalan jaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Riau Yunnan Aris mengatakan, rekan masih melakukan perbaikan bagian oprit jembatan yang mengalami penurunan. Kini, disampaikan dia, perbaikan dalam tahapan pemadatan tanah dan pemisahan material beton-beton yang pecah.
“Mereka (rekanan, red) masih bekerja. Tahapan perbaikannya sekarang ini pemadatan tanah dan pemisahan beton-beton yang pecah,” ungkap Yunan kepada Riau Pos, Jumat (3/1).
Dalam proses perbaikan, lanjut Yunnan, rekan mendapati kendala yaitu kondisi cuaca yang tak menentu. Mengingat beberapa hari terakhir Kota Bertuah diguyur hujan baik intensitas rendah maupun tinggi, sehingga pekerjaan perbaikan tidak berjalan maksimal. “Perbaikan ini agak rumit, kondisi cuaca hujan sehingga meraka tidak dapat bekerja full. Akibatnya, perbiakan oprit itu akan memakan waktu satu bulan,” imbuhnya.
Yunan menambahkan, perbaikan oprit tidak ada pada satu ruas jalan melainkan kedua ruas jalan. Meski begitu, kata dia, perbaikan tidak menggangu operasional jembatan. “Jadi, oprit dua ruas jalan itu kita perbaiki. Tapi perbaikanya satu persatu agar jembatan itu tetap bisa beroperasi,” pungkas Yunnan.
Pembangunan Jembatan Siak IV telah dimulai sekitar 10 tahun lalu, yakni dari 2009 dengan program tahun jamak (multiyears). Total dana pembangunan jembatan tersebut mencapai sekitar Rp483,68 miliar. Jembatan Siak IV memiliki total panjang 800 meter, dengan konstruksi Steel Deck Girder yang memiliki 14 titik kabel di bagian hulu dan hilir. Tinggi pylon jembatan 75 meter dengan jenis konstruksi beton.
Tujuan dari pembangunan Jembatan Siak IV adalah untuk mengimbangi pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru wilayah utara. Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol terhalang oleh aliran sungai Siak sehingga perlu jalan penghubung wilayah Pekanbaru Kota dengan wilayah Pekanbaru Utara.(rir)