Batasi Protes dan Kritik Netizen, Xi Jinping Bakal Kendalikan Internet

Pekanbaru | Senin, 03 Oktober 2022 - 02:00 WIB

Batasi Protes dan Kritik Netizen, Xi Jinping Bakal Kendalikan Internet
Presiden Cina Xi Jinping (CARLOS GARCIA RAWLINS/REUTERS)

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Menjelang Kongres Partai Komunis Cina pada 16 Oktober mendatang, Presiden Cina Xi Jinping mencoba untuk mengatur tata kelola internet yang cerdas. Ia bertujuan untuk mengambil kendali penuh atas internet untuk mengekang perbedaan pendapat dan kritik.

Xi Jinping ingin merebut kendali atas internet untuk mengekang perbedaan pendapat, yang mungkin dapat mengancam rezim Partai Komunis Cina. Xi sedang menuju tata kelola yang cerdas dalam kontrol sosial dan politik.


“Tata kelola yang cerdas tersebut termasuk pengendalian dunia maya peningkatan penggunaan kecerdasan buatan (AI), data besar, dan komputasi awan, dengan tujuan akhir untuk mentransisikan ruang maya Tingkok dari administrasi teknis ke administrasi kecerdasan buatan,” kata laporan.

Seorang associate research fellow yang menulis di Indo-pacific Center for Strategic Communications (IPCSC) Vinu Dharunesh J mengatakan bahwa salah satu konglomerasi militer terbesar di dunia sedang merebut kendali keamanan siber guna menghilangkan ancaman. Grup Teknologi Elektronik China (CETC), konglomerat militer milik negara mengerahkan pengawasan gaya militer yang mencakup sistem pengenalan wajah yang mampu mengidentifikasi orang secara otomatis, juga menjalankan etika membuat profil.

“Langkah CETC ini untuk memperkuat keamanan nasional seperti yang mereka katakan. Namun, masih belum pasti seberapa luas teknologi terdaftar paten tertentu untuk memantau dunia maya,” kata Vinu Dharunesh J.

Prioritas Cina adalah untuk memanfaatkan metode dalam mengawasi aktivitas online dan opini publik. Mengapa? Hal itu dinilai untuk menghilangkan segala risiko kritik dan perbedaan pendapat terhadap rezim PKC. Sementara itu, Beijing menyatakan bahwa ini adalah era baru di mana mereka berfokus pada teknologi militer, keterampilan dan pelatihan, dan pergeseran menuju intelijen.

 

Xi Jinping Kena Hoaks

Kekuatan jemari netizen lewat media sosial begitu cepat menyiarkan kabar kudeta militer atas Presiden Cina yang ternyata tidak benar atau hoaks. Dalam kasus ini, Xi Jinping disebut menjadi tahanan rumah. Peran media sosial dalam hal ini disebut melewati batas. Hoaks itu terbantahkan karena Xi Jinping kembali muncul di publik baru-baru ini dan masih memegang kendali.

 

Desas-desus media sosial dari berbagai sumber yang mengklaim upaya kudeta militer atas Presiden Xi Jinping dan berada di bawah tahanan rumah menjadi viral dalam beberapa hari terakhir. Klaim yang mengejutkan, tetapi tidak diverifikasi, mencoba melukiskan gambaran kacau di Cina.

Laporan WION, membedah berita viral, itu hanya klaim tak berdasar yang dibagikan oleh media sosial yang tidak diverifikasi dan tidak ada bukti nyata yang diberikan. Kemungkinan besar ini adalah permainan di media sosial Twitter dan disajikan dengan tambahan ilustrasi tagar #ChinaCoup.

Klaim tersebut membuat gebrakan di media sosial setelah beberapa saluran berita top menyebutnya sebagai berita eksklusif. Namun, rumor tersebut kini telah berhenti menjelang pertemuan penting Partai Komunis Cina yang berkuasa bulan depan, ketika Xi diperkirakan akan diberikan masa jabatan ketiga yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook