PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang. Dengan demikian, secara otomatis PPKM level 4 di Riau tepatnya di Kota Pekanbaru juga diperpanjang.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pihaknya mendukung penuh diperpanjangnya PPKM level 4 di Pekanbaru. Namun demikian, agar dampaknya lebih efektif, maka pelaksanaan PPKM level 4 diperketat lagi.
"Penerapan PPKM harus lebih diperketat lagi. Yang penting penerapan di lapangan itu betul-betul menjalankan protokol kesehatan. Selalu memakai masker dan hindari kerumunan. Karena bisa kita lihat dibeberapa tempat masih banyak yang tidak menggunakan masker," ujarnya.
Dijelaskan Mimi, untuk kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif di Provinsi Riau saat penerapan PP masih tinggi. Apalagi setelah diberlakukannya hasil rapid antigen positif yang dinyatakan terkonfirmasi positif.
"Bahkan kemarin sempat tembus 2 ribu kasus per hari. Namun sekarang sudah mulai berkurang tapi masih di atas 1.000 pasien per hari. Jadi tetap jadi perhatian kita bersama untuk sama-sama menekan penyebaran Covid-19," sebutnya.
Firdaus Tegaskan Ikuti Arahan Pusat
Kota Pekanbaru masuk dalam 10 besar daerah dengan penularan Covid-19 tertinggi di Indonesia saat ini. Kelanjutan PPKM level 4 akan mengikuti arahan pusat. Demikian ditegaskan Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus, Senin (2/8).
"Dari informasi itu direncanakan dilanjutkan dengan PPKM level 4 tahap 2. Namun itu tetap menunggu kebijakan dari pusat," kata dia.
Diungkapkannya, berdasarkan evaluasi terakhir bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto pada 31 Juli lalu, di 10 daerah dengan penularan tertinggi ini PPKM level 4 akan diperpanjang.
"Secara umum, angka penularan Covid-19 di Pekanbaru masih meningkat. Berdasarkan evaluasi 31 Juli, Pekanbaru masuk 10 besar kasus tertinggi," urainya.
Lebih lanjut dipaparkannya, sepekan Kota Pekanbaru melaksanakan PPKM level 4, beberapa titik krusial sudah dipetakan. Di antaranya pasar dan rumah ibadah. "Kita harus memberikan edukasi lebih banyak sehingga bisa kita kendalikan penularan Covid-19 itu," ucapnya.
Apa strategi terbaru yang dirumuskan untuk menekan penyebaran Covid-19? Firdaus menyebut fokus pada pencegahan di hulu.
"Fokus di dalam penanganan pencegahan. Kami mencegah dari hulu penyebabnya. Namun kami juga menyiapkan penanganan di hilir bila terjadi lonjakan yang tidak terkendali," ujarnya.
Lebih lanjut dia menyebut, pada dasarnya penerapan PPKM level 4 dilakukan karena pemerintah pusat peduli dengan Pekanbaru.
"Intinya pemerintah pusat prihatin dengan perkembangan Covid-19 di Pekanbaru. 50 persen Covid-19 di Riau terjadi di Pekanbaru. Maka oleh sebab itu keprihatinan pemerintah pusat dengan penularan yang tinggi diterapkan PPKM," paparnya.
Salah satu strategi, kata dia, adalah dilakukan penyekatan untuk membatasi gerak masyarakat. "Apa yang kami lakukan satu pekan ini hasilnya 14 hari yang akan datang terlihat," imbuhnya.
Penyekatan sendiri pada penerapannya tak luput dari kritik masyarakat karena menimbulkan kemacetan. Dari volume kendaraan yang dialihkan hingga ke jalan-jalan kecil terlihat pada dasarnya masyarakat masih beraktivitas. Padahal sudah diatur pembagian sektor esensial yang mayoritas hanya 50 persen dan nonesensial 100 persen work from home (WFH).
Kepada Wako Pekanbaru, Riau Pos menanyakan tentang pengawasan sektor nonesensial seperti apa? Dia mengklaim kepatuhan sudah bagus.
"Dalam satu pekan ini kami lakukan pengawasan. Secara umum kepatuhan sudah bagus," ujarnya.
Bertambah 1.007 Orang, 51 Meninggal
Mimi juga mengatakan per hari Senin (2/8) pasien positif Covid-19 di Riau bertambah 1.007 orang. Dengan penambahan tersebut, maka total penderita Covid-19 di Riau menjadi 99.830 orang. "Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 988 pasien, sehingga total 82.984 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar dukanya, juga terdapat 51 pasien yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau 2.677 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit 1.274 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 12.445 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri 13.719 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.508 orang dan yang isolasi di rumah sakit 380 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 97.197 dan meninggal dunia 380 orang. Mimi juga berpesan, dengan terus bertambahnya pasien positif Covid-19 di Riau, ia mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.(ted)
Laporan SOLEH SAPUTRA dan M ALI NURMAN, Pekanbaru