(RIAUPOS.CO) - Hari raya Imlek sudah di depan mata. Bagi yang merayakannya, tentu sudah mulai melakukan persiapan dari sekarang. Hal tersebut bisa terlihat di salah satu pasar yang berada di Jalan Juanda Pekanbaru. Di sana, hiruk pikuk jual beli pernak-pernik khas Imlek sangat terasa.
Deretan pedagang menjajakan aneka pernak-pernik khas Imlek. Ada yang digantung, ada pula yang disusun rapi di atas meja. Rata-rata pernak-pernik tersebut berwarna merah dengan ornament emas yang elegan.
Dikatakan oleh salah satu pedagang pernak-pernik, Nani, sejak beberapa hari lalu, masyarakat berdarah Tionghoa sudah mulai berburu dan membeli berbagai pernak-pernik Imlek.
‘’Yang paling dicari adalah angpao dan juga lampion. Angpao ini adalah salah satu hal yang bisa dibilang wajib dibeli jelang Imlek. Karena, di hari Imlek nanti, biasanya ada tradisi bagi-bagi angpao yang diisi uang,’’ ujarnya.
Adapun lampion menurutnya bukanlah hal yang wajib ada. Namun, umumnya, masyarakat Tionghoa menambahkan Lampion untuk mempercantik dekorasi rumah atau toko.
Disamping itu, Nani mengatakan bahwa pernak-pernik bertemakan babi juga sangat diminati. Ini berkaitan dengan shio di tahun ini yang merupakan shio babi tanah. Gambar hewan satu ini dibuat menggemaskan sehingga banyak menarik perhatian anak-anak dan orang dewasa.
Dari segi harga, pasar ini menawarkan harga yang cukup terjangkau. Untuk angpao misalnya. Hanya dibanderol mulai dari Rp3 ribu hingga Rp35 ribu. Tergantung pada bentuk dan ukurannya. Begitu pula lampion.
Harganya juga masih bersahabat. Mulai dari lampion tanpa lampu yang dijual dengan harga miring hingga lampion dengan lampu yang lebih mahal.(gem)
