PEKANBARU

Tempat Hiburan Malam Sarana Penyebaran HIV

Pekanbaru | Rabu, 02 Desember 2015 - 09:26 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tinginya angka pengidap virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Provinsi Riau yang hingga mencapai angka 1.781 orang sejak tahun 1997 hingga 2015, mendapat perhatian dari kalangan anggota DPRD Riau. Menurut kalangan legislatif, salah satu sarana tempat penyebaran virus tersebut adalah tempat-tempat hiburan malam yang ada. Untuk itu, para wakil rakyat tersebut meminta pemerintah membatasi tempat hiburan malam yang ada.

Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman mengatakan, banyaknya tempat hiburan malam tidak hanya di Pekanbaru, namun juga di beberapa daerah sekitarnya menjadi pemicu penyebaran virus tersebut. Karena di lokasi tersebut banyak disinyalir penggunaan narkoba bahkan praktik-praktik prostitusi.

Baca Juga :2.900 Warga Pekanbaru Derita HIV/AIDS

‘’Saat ini banyak tempat hiburan malam, warung remang-remang, panti pijat, khususnya yang ada di Pekanbaru. Apakah mereka memiliki izin atau tidak membuat usaha, tapi untuk hal ini pemerintah Kota Pekanbaru harus mengambil tindakan tegas. Jika tidak memiliki izin segera tertibkan, karena tempat-tempat seperti ini disinyalir menjadi salah satu tempat penyebaran virus tersebut,’’ katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, jika tempat hiburan tersebut tidak memiliki izin usaha, maka sudah seharusnya dilakukan penutupan. Kemudian selain itu, dia meminta kepada Pemko Pekanbaru untuk lebih selektif lagi dalam hal pemberian izin. Selain itu juga diharapkan jangan terlalu mudah untuk mengeluarkan izin. Selain terus bertambahnya jumlah pengidap HIV di Riau, ia juga menyoroti soal adanya ditemukan kasus pengidap HIV dari kalangan penyuka sesama jenis atau homo seksual.

‘’Kita berharap pemerintah bisa mengatasi timbulnya penyakit tersebut, dan bisa mengurangi tempat hiburan. Jangan sampai tempat hiburan bisa merambah generasi muda dan kaum intelektual. Memang semuanya tergantung pada diri kita masing-masing, hanya iman dan takwa, tapi pengaruh lingkungan juga lebih kuat. Bukan hanya Dinas Kesehatan saja yang bertangungjawab, karena mereka hanya lebih kepada dampaknya. Pemerintah juga seharusnya mengambil langkah tegas untuk mengatasi hal tersebut agar tidak semakin banyak penderita virus ini,’’ tutupnya.

Untuk diketahui, sejak pertama kali ditemukan yakni pada 1997 hingga Juli 2015, tercatat 1.781 orang menderita HIV di Riau. Selain itu, penyakit lain yang timbul akibat HIV yakni Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) atau sekumpulan penyakit yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV juga mengalami peningkataan.(sol)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook