PEKANBARU

Babinsa Ujung Tombak Sukseskan KB

Pekanbaru | Rabu, 02 Desember 2015 - 09:24 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Personel bintara pembina desa (Babinsa) masih menjadi ujung tombak menuju suksesnya penggalangan masyarakat mengikuti program KB nasional. Pasalnya, keberadaan Babinsa sangat membantu pada pembangunan di berbagai bidang, karena kurangnya penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB).

Oleh karena itulah, BKKBN pusat melakukan monitoring dan evaluasi ke provinsi seluruh Indonesia tentang bagaimana pelaksanaan program keluarga berencana. ‘’Kami ke Riau untuk melihat dari dekat seperti apa pendataan keluarga 2015 di BKKBN Riau,’’ kata Inspektur Utama BKKBN Pusat Dra Mieke Selfia Sangian didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Riau Indrawarman kepada Riau Pos, Senin (30/11).

Baca Juga :Disdalduk KB Miliki Gudang Alat Kontrasepsi

Apalagi katanya, sejak 2003 jumlah PLKB mengalami penurunan. Penurunan itu diakibatkan oleh banyaknya PLKB yang pindah tugas. Di mana PLBK yang pindah umumnya mereka yang bagus. ‘’Buktinya, di antara PLKB itu ada yang menjadi bupati, wali kota, camat, lurah dan lainnya,’’ kata dia.

Ditambahkannya, dari 40.000 PLKB yang ada, saat ini jumlah tersebut menjadi 15.000. Sehingga membuat program keluarga berencana menjadi tersendat-sendat. Oleh karena itu, pemerintah merencanakan akan merekrut kembali PLKB. Dengan begitu, diharapkan program KB akan berjalan dengan lancar dan pendataan penduduk bisa diketahui secara menyeluruh. ‘’Paling tidak kami mengetahuinya sekitar 80 persen saja dulu. Lebihnya, bisa diketahui pada 2016,’’ katanya lagi.

Oleh karena itulah, pihaknya melakukan kemitraan dengan berbagai elemen, seperti dengan Babinsa TNI, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), kepolisian, Ikatan Dokter Indonesia dan lainnya. ‘’Jadi kerja sama dengan Babinsa masih sangat diperlukan. Karena Babinsa itu paling terdepan dan rajin, dan sudah dekat dengan masyarakat. Apalagi saat ini kami dituntut untuk menyerahkan data kependudukan, sehingga membuat semua pihak bekerja super ekstra. Seperti yang dilakukan BKKBN Riau dengan meminta bantuan tenaga dari mahasiswa dan bekerja memakai 3 shif. Ini tentu harus kita apresiasi yang tinggilah,’’ katanya lagi.

Oleh karenanya, Mieke mengharapkan Babinsa yang mengikuti workshop atau kegiatan apapun mau memberikan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat, sehingga ke depan mereka mengetahui apa itu KB. ‘’Jadi melalui workshop atau seminar, maka pengetahuan akan bertambah. Apalagi saat ini kami telah menerapkan revolusi mental dengan tujuan ada perubahan pada pegawai dan lainnya,’’ kata Mieke lagi.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook