Penderita Kanker di RSUD Arifin Achmad Meningkat

Pekanbaru | Kamis, 02 Agustus 2018 - 10:58 WIB

Penderita Kanker di RSUD Arifin Achmad Meningkat

KOTA (RIAUPOS.CO) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau mencatat, angka penderita kanker yang ditangani rumah sakit ini terus meningkat tajam sejak kurun waktu empat tahun terakhir.

Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Nuzelly Husnedi mengatakan, data bertambahnya angka pengidap kanker itu diperoleh pihaknya dalam rentang waktu 2014 hinga 2017. “Setelah kami hitung dengan cermat, selama empat tahun terakhir jumlah penderita kanker di RSUD Arifin Achmad ini terus bertambah dan cukup tinggi peningkatannya,” ujarnya kepada Riau Pos, Selasa (1/8) di ruang kerjanya.

Baca Juga :RSUD Arifin Achmad Bentuk Komite Mutu

Berdasarkan data, sejak 2014 hingga 2017, jumlah penderita kanker di RSUD Arifin Achmad mencapai 126 orang. Nuzelly memperkirakan angka tersebut akan bertambah tahun ini.

“Angka itu kami prediksi akan terus bertambah. Berapa jumlahnya kami belum tahu pasti. Sebab saat ini mengingat masih bulan Agustus, nanti kami rekap,” ungkapnya.

Nuzelly menjelaskan, data distribusi penderita kanker berdasarkan organ menurut pemeriksaan histopatologi di Instalasi Patologi Anatomi RSUD Arifin Achmad adalah penderita kanker serviks 18 jiwa, kanker AML (leukemia M) 22 jiwa, kanker rhabdomiosarkoma 16 jiwa, kanker retinoblastoma 14 jiwa, kanker NHL 11 jiwa, CML 8 jiwa, kanker grem sel tumor 7 jiwa, dan kanker nephroblastoma 7 jiwa.

Selanjutnya, kanker osteosarkoma 6 jiwa, kanker teratoma 2 jiwa, kanker histiocytosis 1 jiwa, kanker ca ovarium 8 jiwa, kanker ce endometium 2 jiwa, dan kanker gestasional tropoblastic neoplasma 4 jiwa.

Dalam pemeriksaan lanjutan kepada para pasien, hampir sebagian penyakit kanker ditemukan pada kondisi yang sudah masuk stadium lanjut atau parah.

Berkaitan dengan itu, untuk mencegah semakin meningkatnya jumlah penderita kanker, RSUD Arifin Achmad sendiri sudah mempersiapkan sejumlah peralatan yang memadai serta sumber daya manusia yang mahir di bidang itu.

Dalam hal ini, Kepala Instalasi Kanker RSUD Arifin Achmad Elmi K Ridar mengatakan, tingginya angka penyakit kanker ini disebabkan, di antaranya masih rendah kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker.

Namun, hal ini terkait dengan umumnya orang mempercayai mitos. Misalnya, bahwa kanker tidak dapat dideteksi, tidak bisa dicegah dan disembuhkan.

“Pada kenyataannya dengan perkembangan teknologi saat ini kanker bisa dideteksi dini. Kanker juga bisa dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat dan menjauhkan faktor risiko terkena kanker,” ujarnya.

Dijelaskannya, bahkan kanker tidak harus menjadi genetik murni karena bisa dicegah apabila menghindari faktor risikonya, seperti terpapar asap rokok, diet rendah serat, paparan sinar ultraviolet, udara yang tidak segar, pola makan yang tidak sehat dan berhubungan seksual yang tidak pas.

“Oleh sebab itu, kita perlu langkah antisipasi sejak sekarang supaya prediksi ini tidak terjadi. Salah satu pijakan untuk kita bergerak adalah registrasi kanker. Nah dalam waktu dekat ini kita akan mengadakan acara melawan kanker,” tuturnya.(cr10)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook