PENDIDIKAN

Sekolah Jangan Ambil Kebijakan Sendiri

Pekanbaru | Kamis, 02 Juli 2020 - 09:29 WIB

Sekolah Jangan Ambil Kebijakan Sendiri
Dr H Firdaus ST MT (Wali Kota Pekanbaru)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Hari pertama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Pekanbaru, Rabu (1/7), terpantau relatif berjalan lancar. Wali Kota (wako) Pekanbaru Dr H FIrdaus ST MT mewanti-wanti agar sekolah jangan mengambil kebijakan sendiri.

PPDB tingkat SD dan SMP di Pekanbaru dilaksanakan mulai Rabu (1/7) hingga Selasa (7/7) nanti. PPDB akan berlangsung secara online.  PPDB tahun 2020 berlangsung dalam empat jalur. Ada jalur zonasi sebanyak 60 persen, jalur afirmasi kurang mampu sebanyak 15 persen, jalur prestasi sebanyak 20 persen dan jalur perpindahan orang tua sebanyak 5 persen. Untuk SMP negeri, akan diterima 8.731 pelajar.


Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT di hari pertama kemarin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMP negeri 20 meninjau pelaksanaan PPDB hari pertama di sana. "Dari sekolah yang kami tinjau pelaksanaan lancar. Kami mengimbau, calon peserta didik baik anak maupun juga orang tua yang mendaftar, perhatikan protokol kesehatan," ucap Wako didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan (kadisdik) Pekanbaru Ismardi Ilyas.

Dengan adanya beberapa jalur penerimaan saat ini mulai dari zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua, Wako menyebut dari seluruh lulusan SD tahun ini, hanya setengahnya yang akan tertampung di sekolah negeri. "Karena kapasitas sekolah negeri ini hanya 50 persen dari lulusan yang ada," urainya.

Meski begitu, dia menyebut, di Pekanbaru masih ada sekolah swasta yang bisa menampung siswa yang tidak diterima di sekolah negeri. "Kapasitas di sekolah egeri dan swasta tingkatan SMP di Pekanbaru cukup untuk menampung semua siswa. Saya kira, orang tua yang belum tertampung di sekolah negeri supaya dapat melanjutkan sekolah anak di sekolah swasta. Jangan ada yang putus sekolah," ucapnya.

Kepada sekolah, Wako Pekanbaru menegaskan dalam penerimaan wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Juga, sekolah tidak dibenarkan mengambil kebijakan sendiri. Ini seperti jumlah siswa yang diterima dan jumlah ruang kelas yang ada. "Pada panitia dan kepala sekolah agar memperhatikan kebijakan. Jangan mengambil kebijakan sendiri. Artinya nanti rasio anak dalam kelas, kemudian juga jumlah ruang belajar tersedia, misalnya yang tersedia 10 lalu diambil 11 atau 12, itu tidak boleh," tegasnya.

Sementara itu, Plt Kadisdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas menyebut, pihaknya dalam penerimaan sesuai zonasi akan mengutamakan Kartu Keluarga (KK) sebagai dokumen pendaftaran. "Kita nanti betul-betul minta pada operator agar itu divalidasi datanya. Maka kalau zonasi itu KK dulu kami utamakan, lalu keterangan domisili. Kita minta itu  baik-baik diperiksa. Kalau itu dipalsukan, anaknya kita keluarkan," sebutnya.

Dalam tinjauan yang dilakukan Wako Pekanbaru di SMPN 20 kemarin, sekolah terlihat sudah menerapkan protokol kesehatan dalam proses pendaftaran. Ini mulai dari suhu tubuh calon orang tua wali murid diperiksa di gerbang masuk, hingga disediakan wastafel pencuci tangan dan diterapkan physical distancing antara panitia pendaftar.

Di sini, kuota penerimaan siswa berjumlah 320 orang. Setiap hari, sekolah hanya melayani pendaftaran untuk 100 orang dengan mengambil antrian sejak pagi. masalah antrian ini sempat dipertanyakan orang tua wali yang awalnya tidak mendapatkan nomor antrian."Harusnya kalau memang cuma 100 antrian, jangan dibagikan semua hari ini sampai 300. sisanya besok," kata Faisal salah satu orang orang tua pendaftar.

Kepala SMP Negeri 20 Syafrida Ali terkait ini menjelaskan bahwa sosialisasi sudah terus dilakukan. "Kami sudah sosialisasikan. Antrean tetap bisa diambil sebelum pukul 12.00 WIB. Sampai sekarang antrean itu sudah sampai untuk Jumat nanti," singkatnya.(yls)

Laporan: M ALI NURMAN (PEKANBARU)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook