PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Mulai 1 Juli ini, Rumah Sakit (RS) Syafira kembali menjalin kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Jadi, masyarakat dapat kembali menikmati pelayanan BPJS Kesehatan di rumah sakit yang berada di Jalan Sudirman, Pekanbaru ini.
Hal ini disampaikan oleh Direktur RS Syafira dr Rina Elfiani saat konferensi pers. "Ada beberapa hal yang mesti kami penuhi. Tapi, per 1 Juli ini kami sudah kembali bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan melayani peserta BPJS Kesehatan," kata Rina, Rabu (1/7).
Selain itu, Rina menuturkan, semua layanan di RS Syafira bisa diakses peserta BPJS. Ia menambahkan semua spesialis yang ada di RS Syafira juga wajib melayani peserta jaminan kesehatan nasional (JKN).
"Itu komitmen kami, bagaimana agar masyarakat dapat akses menyeluruh. Ini komitmen untuk melayani keperluan masyarakat akan kesehatan," ungkap Rina.
Lebih lanjut, Rina mengatakan saat ini kunjungan ke rumah sakit didominasi oleh peserta JKN, yaitu sebanyak 80-90 persen. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mengadakan program jaminan kesehatan, sehingga masyarakat lebih peduli akan kesehatan dan rumah sakit juga semakin berkembang serta terus berpacu memajukan rumah sakit.
"Kerja sama dengan BPJS ini adalah partisipasi kami untuk Provinsi Riau dalam memenuhi pelayanan kesehatan," ujar Rina.
Tak hanya itu, RS Syafira juga memiliki pelayanan baru, seperti pusat pelayanan pasien keselamatan kerja yang bekerja sama dengan BP Jamsostek dan Dinas Ketenagakerjaan, serta adanya Syafira Dental Center yaitu layanan terpadu spesialis gigi. Rina mengungkapkan, untuk layanan spesialis gigi RS Syafira memiliki pelayanan lengkap. "Layanan terpadu spesialis gigi di sini sudah lengkap, dan ada semua," ujarnya.
Rina menambahkan, pihaknya juga melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, seperti mewajibkan pemakaian masker, screening saat masuk area rumah sakit, cuci tangan, social distancing, dan pembatasan pengunjung.
"Kami laksanakan protokol karena kita lihat Covid-19 juga banyak yang tanpa gejala," ujarnya.(a)