PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Usaha Kecil Menengah (UKM) di Pekanbaru semakin menampakkan geliatnya. Baik berupa kerajinan tangan mau pun olahan makanan. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Disperindag Yeti. Hingga akhir tahun 2018, terdapat lebih dari 1.000 UKM di Kota Pekanbaru.
“Tahun 2019 ini belum dihitung, tapi kalau tahun 2018 ada seribuan lebih,” ungkap Yeti, Senin (1/7)
Selain itu, Yeti mengatakan UKM yang berperan pesat adalah UKM yang bergerak di bidang makanan olahan. Terdapat inovasi-inovasi baru yang membuat produk makanan lama menampilkan bentuk barunya.
“Makanan yang biasa dikreasikan sehingga memiliki rasa berbeda, atau mengkreasikan produk yang sudah ada menjadi produk yang baru,” ungkap Yeti.
Sementara itu, Asmawati M Noer, WakilDewan Kerainan Nasional Daerah (Dekranasda) Pekanbaru menuturkan, Dekranasda selalu mendukung UKM-UKM baik dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.
Asmawati mengakui perkembangan UKM di Pekanbaru berkembang dengan pesat, sehingga pembinaan dan pelatihan kepada UKM harus rutin dilaksanakan. “Kegiatan pembinaan rutin kita laksanakan, seperti setiap triwulan, perbulan dan di waktu yang lain juga,” kata Asmawati.
Meskipun saat ini UKM di bidang makanan lebih menggeliat dibandingkan dengan yang lain, Asmawati menuturkan jika ia tidak membeda-bedakan UKM yang ada. “Apa pun yang dibutuhkan, kita galakkan. Kami tidak berfokus ke UKM tertentu saja,” pungkasnya.
Asmawati berharap, UKM di Pekanbaru semakin berkembang, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat baik dari segi ekonomi mau pun lainnya. “Semoga UKM dan masyarakat Pekanbaru semakin maju,” tutupnya.(*2)