Ditambahkannya, hingga kini baru dua titik aja yang dilakukan penjagaan oleh Dishub. Salah satunya adalah di depan SMAN 1 Pekanbaru yang memang sangat rawan dengan kemacetan. Bagaimana dengan titik lain, seperti di Jalan Senapelan yang juga tak kalah terganggu saat jam pulang dan masuk sekolah? Terkait hal tersebut, Sarwono mengaku sesegera mungkin akan menurunkan anggota untuk mengatur arus. ”Secepat mungkin kita akan menurunkan anggota untuk melakukan penjagaan dititik tersebut. Meski anggota akan turun, kami harap orang tua dan pengguna jalan juga harus memiliki kesadaran untuk mematuhi rambu lalu lintas,” tutupnya.
Ia mengaku akan segera merespon laporan laporan terkait parkir liar tersebut. Ia mengakui, bahwa titik titik yang disebutkan diatas memang bukan lahan parkir. Plang dilarang parkir juga terpampang jelas dititik titik tersebut. ”Mereka (masyarakat, red) cenderung tak peduli akan risiko yang terjadi saat mereka parkir di wilayah terlarang,” terangnya.
Lantas, bagaimana dengan juru parkir yang menggunakan atribut lengkap diparkiran liar tersebut? Menurut Sarwono, mereka diindikasi adalah jukir ilegal yang sengaja menggunakan atribut lengkap agar lebih meyakinkan. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, pihaknya berjanji akan melakukan penertiban jukir liar termasuk kendaraan yang seenaknya melanggar aturan. Adapun sanksi yang diberikan kepada jukir liar nantinya adalah berupa pengangkutan dan pembinaan.