Yang membuat Yanti lebih kesal adalah, ia mendapat kabar adanya permainan yang dilakukan .
“Kabarnya ada pedagang yang hanya memiliki satu kios, tapi ia bisa mendapat jatah lebih dari satu TPS. Bagaimana bisa? Utamakanlah keadilan. Kalau begini kita jadi merasa dizalimi,”tambahnya.
Ia dan beberapa pedagang lain yang memiliki kasus serupa mengaku sudah mencoba mendatangi pengelola. Sayangnya, hal tersebut direspon datar oleh pengelola dengan alasan jumlah kios yang terbatas.
Senada dengan Yanti, pedagang lainnya Kiki juga tidak terima. Mereka curiga ada permainan dari pengelola. ”Kami tidak tahu mengapa ini bisa terjadi. Jika keadaannya sudah tidak adil seperti ini, wajar saja terlintas diotak pedagang kalau TPS ini diperjualbelikan,”ungkapnya.