”Beberapa waktu lalu sempat ada tawaran damai. Jika berdamai, pembayaran hutang jadi lebih murah. Sayangnya, putusan hukum tetap bergulir dan hutang tetap harus dibayar penuh. Harapan kami tahun ini bisa dilunasi. Namun, dari DPRD masih belum ada dudukan yang jelas seperti apa,” ungkapnya.
Dispora berharap masalah tersebut bisa segera selesai sehingga mereka bisa kembali fokus terhadap kondisi stadion sendiri. Khairurizal menjelaskan bahwa tak sedikit pihak yang ingin menggelar perhelatan besar di dalam bangunan stadion. Namun sayangnya, karena kasus tersebut Dispora belum bisa mengeluarkan izin.
”Kami berharap stadion utama yang megah ini bisa segera difungsikan. Karena tak bisa dipungkiri lokasi dan ukurannya betul-betul strategis untuk penyelenggaraan iven-iven besar. Jika terlaksana, jelas ini bisa menambah PAD juga daerah,” ungkap Khairurizal.
Ke depannya, jika kasus dan permasalahan stadion selesai, Ia membayangkan kawasan lingkungan stadion akan disulap sebagai kawasan pusat jajanan dan kuliner. ”Jika selama ini disalah gunakan sebagai tempat mesum dan kejahatan, ke depan kami berencana membuka pusat kuliner dikawasan ini. Bukan tidak mungkin kita menggaet pihak ketiga nantinya. Di ahan seluas 63 hektare ini sebenarnya apapun bisa kita buat. Ke depan, semua tergantung gubernur selaku penguasa,” ungkapnya.***