DI BALIK TERBENGKALAINYA STADION UTAMA RIAU USAI PON 2012 (HABIS)

Disarankan Tutup, Pemprov Yakin Bisa Ditata

Pekanbaru | Kamis, 14 Januari 2016 - 10:58 WIB

Disarankan Tutup, Pemprov Yakin Bisa Ditata
Atap panggung terbuka di kawasan Stadion Utama Riau rusak parah karena tidak dipelihara, Rabu (13/1/2016). Bangunan stadion di Jalan Naga Sakti, Tampan ini tidak terurus dan memicu tindakan asusila dan kejahatan.

Kapolsek Tampan Kompol Ari S Wibowo SH SIK kepada Riau Pos mengatakan, ada dua jenis tindakan kejahatan yang kerap terjadi di sekitar lokasi Stadion Utama Riau. Yaitu, pemerasan dan pencurian. Untuk kasus pemerasan rata-rata motifnya sama. Yakni dengan memergoki pasangan muda-mudi yang tertangkap basah tengah melakukan tindakan asusila.

Setelah tertangkap, biasanya si pelaku mengancam akan melaporkan kejadian tersebut ke orangtua korban. Bahkan, dari beberapa kasus yang pernah ditangani, pelaku mengaku sebagai polisi dan Satpol PP.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

  ”Ada yang mengaku polisi lah, Satpol PP lah. Macam-macam,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (13/1).

Memang, diakui Kapolsek, pihaknya cukup kewalahan dengan kasus-kasus yang kerap terjadi. Karena, jumlah dan rentang waktunya cukup banyak. Ia mengatakan, dalam sehari ada empat regu yang ditugaskan untuk berpatroli di sekitar stadion.

 Namun upaya tersebut dirasa belum maksimal. Menurutnya, kepolisian hanya bisa bertindak ketika ada pelaporan sebuah kasus. Ia pun memberi saran kepada pemerintah untuk menutup Stadion Utama Riau. ”Saran saya, sebaiknya stadion itu ditutup saja. Karena kalau masih ada akses menuju ke sana pasti akan tetap ada aktivitas. Sudah jelas, kasus yang terjadi rata-rata disebabkan oleh aktifvitas pengunjung yang ada disana,”sarannya.

 Soal tindak kriminalitas yang terjadi di lokasi seperti teroganisir, Kompol Ari S Wibowo SH SIK mengatakan hal tersebut sama sekali tidak pernah ditemuinya. ”Kami tidak tahu kalau ada indikasi seperti itu. Kalau memang ada silahkan lapor, kami akan tindak dengan tegas,” paparnya.

 Sementara itu, menanggapi semua permasalahan yang melanda Stadion Utama, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau sebagai pemilik Stadion Utama Riau mengaku saat ini belum bisa melakukan banyak hal terhadap aset tersebut. Dikatakan oleh Kepala Dispora, Eddi Yusti saat ditemui Riau Pos beberapa waktu lalu, pihaknya saat ini belum memiliki anggaran untuk pengelolaan Stadion Utama Riau. ”Kepemilikan memang saat ini diserahkan kepada Dispora Provinsi Riau. Namun, untuk pengelolaan kami belum ada anggaran. Sudah berkali-kali kami mencoba mengajukan anggaran pengelolaan stadion tersebut. Namun, dari awal berdiri hingga kini anggaran dan tersebut belum juga dikucurkan,” ungkapnya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook