Chelsea Dihajar Brighton, Liverpool Dipermalukan Leeds di Anfield

Olahraga | Senin, 31 Oktober 2022 - 08:56 WIB

Chelsea Dihajar Brighton, Liverpool Dipermalukan Leeds di Anfield
VIRGIL VAN DIJK (INTERNET)

BRIGHTON (RIAUPOS.CO) - Dua legenda the big six Premier League menelan hasil mengecewakan di pekan ke-14. Chelsea dihajar 1-4 oleh  tim papan tengah Brighton & Hove Albion FC di Amex Stadium,  Sabtu (29/10) dini hari WIB. Sehari kemudian, Liverpool juga kandas di kandang sendiri.

Unik bagi tuan rumah Brighton. Sial bagi manajer dan tim tamu. Leandro Trossard dan rekan-rekan menyambut kedatangan sang mantan manajer mereka dengan bermain gemilang. Namun menjadi kado pahit bagi Graham Potter, eks  manajer Brighton.


Kekalahan memalukan yang dialami Chelsea tidak luput dari perhatian Lineker. Eks pemain Barcelona dan Leicester City itu mengkritik skema bermain yang diterapkan Potter. Lineker menyebut blunder tersebut menyebabkan Chelsea kebobolan tiga gol di babak pertama. Hal itu dinilai menjadi biang keterpurukan tim berjuluk The Blues itu.

"Sistem Potter dari 3 bek dan winger di wingback, yang dia ubah dengan sangat cepat dari pertandingan liga Chelsea sebelumnya, itu gagal total di babak pertama," tulis Lineker di Twitter pribadinya, @GaryLineker, Ahad (30/10).

Potter memang kerap bergonta-ganti formasi selama menangani Chelsea. Potter bergonta-ganti skema dari 3-4-3, 3-5-1-1, ataupun 3-5-2.

Skema Potter yang berubah-ubah dinilai membuat para pemain Chelsea tidak nyaman. Sebab, Jorginho dan kolega harus terus beradaptasi dengan sistem bermain baru di tiap pekannya.

Di laga ini, Potter membuat sejumlah eksperimen dalam susunan line up. Namun eksperimen ini gagal total, karena Chelsea dihajar dengan skor 4-1 di laga itu.

Tapi Potter menilai kekalahan itu bukan disebabkan oleh perubahan formasi dan taktik. "Penyebabnya bukan karena pergantian formasi kami," buka Potter yang dikutip Football London.

Di sisi, Potter menyebut bahwa ia sebenarnya terpaksa mengubah line up Chelsea. Ia menyebut skuad Chelsea saat ini dilanda badai cedera. Sehingga terpaksa membuat penyesuaian dalam timnya.

"Selama bulan Oktober ini kami memiliki jadwal yang sangat padat. Karena beberapa alasan, kami kehilangan sejumlah pemain kami belakangan ini," terang Potter.

"Ada Reece (James), (Kalidou) Koulibaly, (Wesley) Fofana, dan (N’Golo) Kante yang harus mengalami cedera ini. Jadi adalah situasi yang sulit bagi kami untuk bisa menurunkan tim terbaik kami."

Ia sendiri pun menolak menggunakan alasan cedera sebagai penyebab timnya kalah. Ia menilai timnya seharusnya bisa tampil lebih baik.

"Kami seharusnya bisa mencari cara untuk menang dan bermain dengan lebih baik di laga ini. Namun ada beberapa hal mungkin yang membuat kami kalah di laga ini," sambung Potter.

Dengan kekalahan ini, Chelsea masih terpaku di peringkat lima klasemen sementara dengan 21 poin dari 12 pertandingan. Chelsea tertinggal tiga poin dari Newcastle United di empat besar dan berjarak delapan poin dari Manchester City di puncak.

Meslier Gemilang
Kiper Leeds United, Illan Meslier dinobatkan sebagai pemain terbaik alias man of the match Liverpool v Leeds United, Ahad (30/10) dini hari WIB.

Bermain di hadapan pendukung sendiri di Anfield, Liverpool tertunduk malu dengan kekalahan 1-2. The Reds kesulitan menghadapi permainan agresif Leeds yang tampil lepas.

Leeds bahkan bisa mencetak gol cepat di menit ke-4 lewat aksi Rodrigo Moreno. Mohamed Salah memperkecil kedudukan (14’). Tapi Crysencio Summerville kembali membawa Leeds unggul di ujung laga (89’).

Kekalahan ini buruk bagi Liverpool yang tertahan di peringkat ke-9 klasemen sementara dengan 16 poin dalam 12 laga. Tertinggal 13 poin dari Manchester City di posisi puncak.  Atau tertinggal 10 poin dari Tottenham Hotspur di posisi tiga besar.

Gol Rodrigo dan Summerville memang jadi penentu. Tapi kemenangan Leeds tidak lepas dari kontribusi Meslier di bawah mistar. Kiper 22 tahun itu tampil luar biasa dengan total 9 penyelamatan. Meslier bisa menghentikan sebagian besar peluang Liverpool, termasuk bola matang dari Nunez dan Salah.

Performa gemilang Meslier di laga ini membuatnya terpilih sebagai man of the match versi voting Premier League. Whoscored juga memberikan rating 8,6 untuk permainannya.

Fakta berikutnya adalah penyelesaian akhir Liverpool. Sebenarnya, Liverpool memiliki banyak peluang dalam laga melawan Leeds.

Namun, sekalinya mendapat peluang, penyelesaian akhir mereka menjadi masalah. Hal itu salah satunya terlihat dalam aksi Nunez. Dia terus gagal mengubah papan skor karena masih mengalami masalah pada penyelesaian akhir.

Penyebab lain adalah permainan Liverpool yang mulai terbaca. Liverpool adalah tim yang berat untuk dihadapi. Akan tetapi, permainan Liverpool sepertinya mulai terbaca lawan. Hal itu kerap terlihat pada musim ini. Liverpool kerap sulit mengembangkan permainan dan tertinggal lebih dulu.

Ini jelas jadi PR Jurgen Klopp untuk mengembangkan permainan Liverpool ke level selanjutnya. Jika tidak, finis empat besar pun akan sulit buat The Reds. Bahkan, dia sudah mengakui ada kemungkinan Liverpool tak lolos Liga Champions musim depan.(zed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook