MENJELANG duel terakhir seri Grand Prix MotoGP Valencia, Spanyol, 8 November nanti, suasana panas masih terasa setelah insiden Sepang. Dunia balap motor paling bergengsi di duni itu seolah terbelah. Yang satu membela Valentino Rossi, di pihak lain berada di belakang Marc Marquez.
Di sinyalir, perang Italia vs Spanyol akan terjadi di Valencia. Menariknya, dua pembalap tim Movistar Yamaha yang kini memang head to head bertarung untuk menjadi juara dunia, Rossi dan Jorge Lorenzo, akan bertarung melewati batas teman setim demi gengsi negara. Nah, dengan beda tujuh poin Rossi di atas namun harus start di posisi buncit, keadaan memang memihak Lorenzo.
Selain faktor bertarung di negaranya sendiri, juga ada dua pembalap Spanyol yang selama ini sebenarnya menjadi musuh Rossi dan Lorenzo, yakni Marquez dan Dani Pedrosa (Repsol Honda), berada di belakangnya sebagai rekan senegara. Di belakang Rossi, dua Ducati, Andrea Iannone dan Andrea Davizioso juga siap mengibarkan bendera perang di pihak Italia di belakang Rossi.
Pernyataan pihak Movistar Yamaha yang mengatakan bahwa musim depan Lorenzo tak dipakai lagi karena komentarnya yang memojokkan Rossi, yakni kecewa mengapa Rossi tetap dapat angka, juga semakin memanaskan perseteruan ini.
Tindakan Rossi Masuk Akal
Sementara itu, tindakan Marquez yang menempel ketat Rossi di GP Malaysia memang tidak dilarang. Kalaupun pembalap 22 tahun itu mengaku memprovokasi Rossi, tidak ada aturan di dalam MotoGP yang dia langgar.
Namun, Direktur Pelaksana Dorna Sports Javier Alonso menganggap Marquez tetap berperan dalam insiden “tendangan” Rossi. “Marc tidak melanggar apapun. Tapi dia membuat situasi terus memanas sampai pada batas tertentu sehingga masuk akal jika kemudian Rossi melakukan apa yang dia lakukan,” kata Alonso seperti dikutip Gazzetta World, Rabu (28/10).
Tapi, Alonso buru-buru menegaskan bahwa bukan berarti tindakan Rossi dibenarkan. Rossi terbukti menggerakkan kakinya. “Tindakan Rossi tetap salah dan harus ditindak,” kata Alonso.
Alonso yakin hukuman buat Rossi tersebut tidak akan ditambah lagi. Sebab, penalti tiga poin sudah cukup bagi pembalap Italia tersebut. Dengan satu poin hukuman sudah dikantongi Rossi, total penalti Rossi menjadi 4 poin. Dengan demikian, dia harus memulai balapan di Valencia, 8 November nanti, dari posisi paling buncit.
Bukan Masalah Nama Besar Rossi
Di luar hal itu, masih banyak pihak khususnya anti-Valentino Rossi, yang menilai hukuman penalti 3 poin terhadap juara dunia 9 kali di kelas berbeda itu masih terlalu ringan dan terlalu terlambat diputuskan.
Namun MotoGP Safety Director, Franco Uncini punya alasan kuat. Dia membela race director yang menunggu mengeluarkan keputusan setelah balapan usai. Uncini juga membantah, pihak MotoGP terlalu takut dengan nama besar Rossi.