"Status Rossi tidak memengaruhi race director mengeluarkan keputusan dalam kejadian yang melibatkan Rossi dan Marc Marquez," tandas Uncini kepada Gazzetta dello Sport yang dilansir Autosport, Rabu (28/10).
Rossi menerima tiga poin hukuman karena dianggap bersalah membuat Marquez keluar dari MotoGP Malaysia.
"Bagi kami itu tampak jelas bahwa ia mendorong Marquez off line. Tapi kami memutuskan untuk terus mengikuti perlombaan, kemudian berbicara kepada pengendara, dan mengajak mereka melihat kembali pada ’bentrokan’ itu," tutur Uncini.
Ada yang menilai, race director sengaja menunggu menghasilkan keputusan setelah balapan karena segan dengan nama Rossi yang melegenda.
Tak sedikit juga yang beranggapan, karena pihak MotoGP masih memandang kebesaran nama Rossi, maka sanksi yang dikeluarkan "hanya" penalti 3 poin (akumulasi 4 poin) yang berakibat The Doctor start paling belakang di Valencia.
"Segera setelah kami melihat kesalahan dalam kontak itu, kami hukum Valentino segera. Ingat, keputusan itu terlalu penting, dan bukan karena yang bersangkutan Rossi, tetapi karena itu akan memengaruhi hasil dari kejuaraan. Race direction tidak mau membuat kesalahan. Penundaan untuk keputusan itu hanya karena kebutuhan untuk mengevaluasi semua aspek," tegasnya.
Pihak Yamaha, timnya Rossi, sempat mempertanyakan kenapa Marquez tidak dihukum karena mencoba mengganggu jalan Rossi. Untuk hal ini, Uncini punya jawaban diplomatis.
"Jika benar pembalap Honda itu (Marquez) telah sengaja memperlambat Rossi, dia bukan melakukan pelanggaran (auran). Itu ekstrim, tapi dalam batas-batas. Tidak ada tertulis bahwa seseorang harus pergi 100 persen pada setiap lap. Anda bisa memutuskan kecepatan Anda dengan pertimbangan degradasi ban, bahan bakar, mesin. Bahkan meskipun kami punya kecurigaan, kami tidak memiliki bukti bahwa Marc telah menghambat jalan Rossi," kata Uncini. (adk)
Sumber: JPNN/Gazzetta dello Sport/Autosport
Editor: Hary B Koriun