BANGKOK (RIAUPOS.CO) – Jadwal sibuk MotoGP berlanjut akhir pekan ini. GP Thailand yang berlangsung Ahad (2/10/2022) menjadi rentetan balapan kali ketiga berturut-turut sejak GP Aragon berlangsung 18 September lalu.
Dengan menyisakan empat seri musim ini, balapan di Sirkuit Buriram pada Ahad lusa jelas menjadi salah satu kunci perebutan gelar juara dunia. Sama dengan Sirkuit Motegi, lokasi GP Jepang pekan lalu, Buriram tahun ini baru dikunjungi lagi MotoGP setelah absen menggelar balapan dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19.
Kali terakhir MotoGP menggelar balapan di sirkuit tersebut pada 2019, pimpinan klasemen pembalap sementara, yakni Fabio Quartararo, mencatatkan torehan apik.
Saat itu Quartararo yang masih berstatus rookie dan berbendera tim satelit Yamaha SRT merengkuh podium kedua. Dia finis terpaut 0,171 detik di belakang Marc Marquez yang menjadi kampiun.
Karena itu, pembalap pabrikan Yamaha itu begitu optimistis menatap GP Thailand akhir pekan ini. Dia merasa sirkuit tersebut merupakan lokasi yang tepat baginya memperlebar jarak poin lagi dari pesaing terkuatnya, yakni pembalap Ducati Francesco Bagnaia.
Pembalap Italia tersebut kini berada di peringkat kedua klasemen pembalap dengan terpaut 18 poin darinya.
’’Balapan di Buriram membuatku bahagia. Ini sirkuit yang cocok untukku dan Yamaha. Aku berhasil finis di posisi kedua saat kali terakhir balapan berlangsung di sini pada 2019. Karena itu, aku akan berupaya mengeluarkan 100 persen kemampuanku untuk mendapatkan podium,’’ ucap Quartararo dilansir Crash.
Tekad Quartararo makin kuat karena dirinya sudah puasa podium dalam tiga balapan terakhir. Tepatnya sejak GP Austria Agustus lalu (21/8).
Kali terakhir dia menjadi pemenang balapan malah lebih lama lagi. Yakni, pada GP Jerman Juni lalu (19/6). Kesempatan Quartararo bangkit makin besar karena prakiraan cuaca menyebut GP Thailand bakal diwarnai hujan. Bukan rahasia lagi, sepanjang tahun ini, Bagnaia selalu mengalami kesulitan saat menjalani balapan di lintasan basah.
Kali terakhir Bagnaia merasakan kesulitan itu di GP Jepang pekan lalu. Hal yang sama juga terjadi saat dia balapan di GP Indonesia Maret lalu. Saat itu Pecco, panggilan akrab Bagnaia, hanya finis di posisi ke-15 dalam kondisi lintasan basah Sirkuit Mandalika.
Yang bikin Bagnaia makin pusing, hingga saat ini Ducati belum menemukan penyebab kenapa motor Bagnaia tidak mampu digeber maksimal saat melibas lintasan basah.
’’Sampai saat ini, kami masih mencari tahu kenapa aku sangat lambat ketika berada di lintasan basah. Kami harus segera mencari solusi. Terlebih balapan akhir pekan ini sangat mungkin akan kembali turun hujan,’’ ucap Bagnaia dilansir Crash.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman