MENYONGKSONG LIGA 1 MUSIM 2023-2024

Kuota Pemain Asing Ditambah agar Setara dengan Negara-Negara Asia

Olahraga | Jumat, 30 Juni 2023 - 10:52 WIB

Kuota Pemain Asing Ditambah agar Setara dengan Negara-Negara Asia
Marko Simic (tengah) kembali menjadi andalan Persija pada Liga 1 musim 2023-2024. Musim ini klub Liga 1 diperbolehkan menambah jumlah pemain asing. (JPG)

Keberadaan pemain asing akan makin dominan di Liga 1 musim 2023–2024. Sebab, dalam sebelas pemain yang bertanding di lapangan, enam kuota di antaranya disediakan untuk penggawa impor. Efektifkah regulasi itu?


RIAUPOS.CO - PSSI ingin Liga 1 naik kelas. Untuk membuat level Liga 1 naik, sejumlah terobosan dilakukan. Salah satunya, menambah kuota pemain asing. Musim lalu, setiap klub hanya dibolehkan menggunakan empat pemain asing. Tapi, mulai musim 2023–2024, klub boleh memakai enam pemain asing. Perinciannya, lima pemain asing bebas dari negara mana saja. Lalu, satu pemain asing harus berasal dari Asia Tenggara. Enam-enamnya boleh dimainkan bersamaan dalam satu pertandingan.


Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mendukung terobosan itu. Menurut dia, regulasi penambahan jumlah pemain asing mengikuti aturan pada kompetisi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). ’’Aturan AFC kan pemain asingnya 5+1. Jadi, atas dasar pertimbangan fairness dan competitive balance, semua klub sepakat,’’ ujar Teddy.

Kewajiban klub mendatangkan pemain asal Asia Tenggara juga menjadi topik yang menarik dibicarakan. Sebab, untuk kali pertama, 18 klub Liga 1 masing-masing akan memiliki satu pemain ASEAN.

Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali menjelaskan, penambahan pemain dari Asia Tenggara diharapkan bisa memperluas siaran kompetisi Liga 1 di ASEAN. ’’Ini supaya masyarakat Asia Tenggara bisa menonton kompetisi kita,’’ ungkap mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) itu.

Wakil Presiden Persija Ganesha Putra tidak mempersoalkan keputusan PSSI dalam mewajibkan setiap klub mendatangkan pemain Asia Tenggara. Menurut Ganesha, kebijakan itu menjadi salah satu bentuk diplomasi dalam olahraga. ’’Mungkin di situ ada elemen kerja sama ekonomi dan pengembangan ASEAN. Apalagi, Indonesia adalah satu leader di Asia Tenggara,’’ ujar Ganesha.

Menurut dia, tidak mungkin federasi merumuskan regulasi asal-asalan. Pasti ada kajiannya secara mendalam. ’’Jadi, menurut saya regulasi (penggunaan pemain ASEAN) positif-positif saja. Saya yakin untuk saat ini itu yang terbaik,’’ tegasnya.

Lalu, mengapa harus pemain asing dari ASEAN? Bukannya Indonesia saat ini menjadi yang terbaik di Asia Tenggara setelah meraih medali emas dari cabang olahraga sepakbola pada SEA Games 2023 Kamboja? Terkait hal itu, menurut Ganesha, perbandingannya tidak apple-to-apple. ’’Kita juara SEA Games di usia 22 tahun. Sementara regulasi pemain asing Asia Tenggara bukan usia 22 tahun. Jadi, tidak apple-to-apple,’’ terangnya.

Sementara itu, meski regulasi tersebut sudah ditetapkan, nyatanya belum semua klub melengkapi slot asing. Bahkan, ada juga klub yang melepas pemain asing menjelang dimulainya Liga 1. Yaitu, Persik Kediri. Ya, Persik bikin keputusan mengejutkan. Macan Putih resmi mencoret Pedro Paulo dari skuad.

Sinyal pencoretan itu sudah terasa dalam sesi launching tim (24/6). Striker asal Brazil tersebut tidak diperkenalkan. Dia hanya duduk di bangku VVIP Stadion Brawijaya, Kediri. Waktu itu, tim pelatih beralasan Pedro dalam kondisi cedera.

Tapi, Pedro kini resmi dicoret. Pihak manajemen yang mengambil langkah itu. Lantas, apa alasannya? ’’Pedro Paulo dilepas karena tidak sesuai dengan skema tim yang dipersiapkan oleh jajaran pelatih,’’ jelas Direktur Persik Arief Syaifuddin. Pedro memang tampil buruk saat uji coba kontra Madura United, Sabtu (17/6).

Ditambah lagi, ada info kalau Pedro memiliki riwayat cedera panjang. Manajemen jelas tidak mau ambil risiko. Setelah mencoret Pedro, apakah manajemen sudah memiliki pengganti? Arief belum mau buka suara. Tapi, kabarnya, sudah ada pengganti Pedro. Dia adalah Jefferson Vieira. Musim lalu dia mencetak 5 gol dan 1 assist dalam 10 laga di Liga Lebanon.

Di Pamekasan, pemain asal Singapura Jacob Mahler sudah kerasan. Gelandang Madura United itu mulai paham karakter sepak bola Indonesia. ’’Banyak pemain dengan speed tinggi, ada juga benturan fisik yang keras. Tapi, saya sudah mulai terbiasa,’’ katanya kepada JPG.

Dia memang baru bergabung musim ini. ’’Tapi, saya merasa sudah menyatu dengan tim. Saya sudah tahu apa yang diinginkan pelatih di lapangan,’’ jelasnya. Kini, hanya satu yang belum dia rasakan bersama Madura United. ’’Saya selalu penasaran dengan atmosfer saat pertandingan di Liga 1,’’ tambah Jacob.

Arema FC sama dengan Persik. Kuota pemain asing 5+1 mereka belum lengkap. Khususnya untuk slot pemain ASEAN. Sejauh ini, Singo Edan baru memenuhi kuota lima pemain asing. Kelimanya adalah Ariel Lucero (Argentina), Ichakka Diarra (Mali), Gustavo Almeida (Brazil), Charles Lokolingoy (Australia), dan yang paling anyar Charles Raphael (Brazil). Kelimanya sudah diperkenalkan dan bergabung latihan bersama tim.(fiq/gus/rid/c17/ali)

 

Laporan JPG, Jakarta

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook