TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - DARI 86 jalur mini yang berlaga di Tepian Narosa Teluk Kuantan sejak, Sabtu (25/8), sudah 12 jalur memastikan diri masuk ke final yang akan diselenggarakan, Senin (27/8) sore.
Dari 12 jalur tersebut, panitia sudah memastikan akan memberikan hadiah karena sudah masuk hari final. Hal itu disampaikan ketua umum pacu jalur H Halim saat dihubungi Riau Pos, Ahad (26/8).
“Kami sudah menyiapkan uang pembinaan untuk 12 jalur yang masuk hari final. Artinya, peringkat 12 pun tetap ada hadiah,” ujar Halim.
Di antara 12 jalur yang masuk ke final tersebut, beberapa jalur kandidat juara antara lain Rajo Nago Sungai Tuak, Arsenio Agam, Jangan Heran dan jalur Siluman Buayo Danau Pauh terlalu tangguh untuk dibendung.
Sedangkan jalur Pamenan Polres Kuansing yang merupakan binaan Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto SH SIK harus terhenti di haluan jalur Arsenio Agam sang juara pada ivent di Desa Pulau Aro beberapa waktu lalu.
Jalur turun mandi tersebut harus mengakui kecepatan jalur Arsenio Agam yang sejak lama mempunyai nama di beberapa ivent yang diselenggarakan di Kabupaten Kuansing. “Saya berharap kepada atlet jalur Pamenan Polres Kuansing untuk lebih giat lagi berlatih,” harap Fibri Karpiananto.
Di sisi lain, antusiasme warga sigaruntang dalam lestarikan tradisi pacu jalur terus terpacu. Ini dibuktikan sudah hampir delapan tahun warga Sigaruntang, Kecamatan Inuman ingin mengikuti pacu jalur. Tahun ini, keinginan mereka sudah terpenuhi. Buktinya, mereka sukses tampil pada Festival Pacu Jalur Tradisional di Tepian Lubuak Sobae Baserah, baru-baru ini.
Jalur milik masyarakat Sigaruntang ini bernama “Tuah Muaro Sungai Bakuang”. Sukses tampil di Tepian Lubuak Sobae Baserah, sekarang menghadapi Festival Pacu Jalur Tradisional 2018 di Tepian Narosa Telukkuantan 29 Agustus hingga 1 September 2018 ini, mereka kini terus giat latihan.
Meski jarak desa hampir 20 kilometer dari Sungai Kuantan, namun semangat mereka berlatih terus terpatri. Mereka berbondong-bondong datang ke Sungai Kuantan. Dengan pendayung di tangan, mereka ingin pula menunjukkan kepada dunia, bahwa ini adalah bagian dari upayanya melestarikan tradisi pacu jalur.
“Alhamdulillah, ini adalah bukti kami yang jaraknya jauh dari Sungai Kuantan, tapi semangat melestarikan pacu jalur tumbuh di masyarakat Sigaruntang,” ucap Uut, Ketua Jalur Sigaruntan kepada Riau Pos di sela-sela melaksanakan latihan, baru-baru ini.
Salah satu wujud semangat warganya melestarikan pacu jalur, menurut Uut, diperlihatkan dengan ramainya warga yang ingin berlatih. Ia pun tidak fikir-fikir untuk memakai jasa pelatih atlit jalur Linggar Jati dari Pulau Kumpai Pangean. Beryanto SPd.(cr6/ksm)
(Laporan JUPRISON, Telukkuantan)