VALENCIA (RIAUPOS.CO) - Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia berkaca pada kasus Valentino Rossi yang gagal juara dunia saat mengaspal di seri terakhir MotoGP Valencia pada 2006. Oleh karena itu, dia tak mau mengambil risiko saat balapan 6 November mendatang.
Ya, kondisi Bagnaia hampir sama dengan Rossi kala itu. The Doctor yang tinggal selangkah lagi juara tiba-tiba direbut begitu saja oleh Nicky Hayden atas kesalahannya sendiri.
Rossi memimpin klasemen dengan jarak 8 poin dari Hayden sebelum mengaspal di Valencia. Artinya, terlepas berapapun posisinya asalkan finis di depan Hayden, dia meraih gelar juara.
Namun sialnya, Rossi justru tercecer di posisi ke-13 dan Hayden finis di peringkat ketiga. Hayden pun meraih juara dengan menyalip poin Rossi dan meninggalkan jarak 5 poin.
Saat ini, Bagnaia memiliki selisih 23 poin dari Fabio Quartararo di klasemen pembalap. Artinya, selama dia finis paling buruk di posisi ke-14 di Valencia, maka Bagnaia tetap akan juara.
Akan tetapi bila Bagnaia finis ke-15 atau lebih buruk, bahkan crash, di sisi lain Quartararo meraih podium pertama, maka dipastikan gelar juara itu akan sirna. Kejadian Rossi pada 2006 pun terulang.
"Saya sebenarnya tidak akan melihat atau mengingat balapan itu (kejadian Rossi di MotoGP Valencia 2006, red)," ucap Bagnaia dikutip laman Corsedimoto, Selasa (25/10). "Di Valencia saya akan unjuk diri karena saya pikir kami bisa cepat bahkan tanpa mengambil risiko terlalu banyak," lanjutnya.
Bagnaia pun mengambil langkah agar tidak terlalu menggebu hingga menghilangkan ketenangannya saat di Valencia nanti. Dia memilih untuk menikmati hari-hari dengan bersantai di rumah. "Saya cukup tenang, saya tidak terlalu memikirkannya. Saya tahu bahwa hasil yang akan kami capai akan sangat penting," sambung Bagnaia.
"Sekarang saya tidak tahu seperti apa hari-hari sebelum tiba di Valencia,’’ katanya.(int/eca)