LONDON (RIAUPOS.CO) - Mantan bek Arsenal yang kini melatih di Akademi Arsenal, Per Mertesacker, sudah memperingatkan rekannya, Mikel Arteta, soal ”kursi panas” di Arsenal.
’’Mikel (Arteta) butuh belajar lebih dan cepat. Jadi pelatih Arsenal dan menelan tiga kekalahan beruntun, Anda dalam bahaya,’’ kata Mertesacker seperti dikutip Sports Mole.
Arteta akhirnya memang bisa belajar lebih cepat di awal musim 2021–2022 ini.
Setelah menelan kekalahan ketiga dengan dihancurkan Manchester City lima gol tanpa balas (28/8), Mister –sapaan Arteta– mengubah Arsenal menjadi tim yang solid dalam tiga laga terakhir.
Dari tiga pertandingan terakhir, The Gunners –julukan Arsenal– menjelma menjadi klub yang sulit ditembus.
Pierre-Emerick Aubameyang dkk membukukan lima gol dan clean sheet dalam tiga laga belakangan.
Derbi London Utara melawan Tottenham Hotspur di Emirates Stadium malam ini (26/9) bisa menjadi ujian konsistensi skuad Arteta (siaran langsung SCTV/Mola TV pukul 22.30 WIB).
Streak menang tanpa kemasukan itu menyamai capaian Arsenal era Arteta pada awal 2020.
Kalau menang melawan Spurs, empat menang dan empat clean sheet bisa menjadi capaian terbaik tactician 39 tahun itu di Arsenal.
’’Saya tak sabar mendapatkannya,’’ klaim mantan tangan kanan Pep Guardiola di Manchester City tersebut seperti dikutip Daily Mail.
Dalam proses belajarnya itu, Arteta tidak terlalu kaku soal pakem formasi permainan di lapangan.
Tidak melulu memakai 4-2-3-1. Arteta kini lebih fleksibel dengan menyesuaikan karakter lawan yang dihadapi.
Di balik streak Arsenal itu, ada tiga skema berbeda yang dipakai Arteta. Norwich City bisa mereka kalahkan 1-0 dengan skema 4-2-3-1 (11/9).
Saat membungkam Burnley FC 1-0 di Turf Moor (18/9), Arteta mengaplikasikan formasi 4-1-4-1.
Lantas, ketika menyingkirkan AFC Wimbledon dengan kemenangan tiga gol tanpa balas di putaran ketiga Piala Liga (23/9), Arteta memakai formasi 4-3-3.
Arteta menyebut faktor Auba –sapaan akrab Aubameyang– berada di balik kembalinya kepercayaan diri anak asuhnya.
Selain itu, anak asuhnya yang lain telah menepikan faktor ego. ’’Sebagai tim, kami sudah bisa menemukan jalan bekerja sama dengan bagus. Ini yang akan kami pertahankan,’’ sambung Arteta.
Sebaliknya, Spurs dalam beberapa laga terakhir malah limbung. Sebelum kemenangan adu penalti atas Wolverhampton Wanderers di putaran ketiga Piala Liga, Hugo Lloris dkk mencatatkan streak winless dalam tiga pertandingan.
Termasuk saat dihancurkan Chelsea tiga gol tanpa balas di Tottenham Hotspur Stadium, London (19/9).
Bagi treinador Spurs Nuno Espirito Santo, ini akan menjadi derbi London Utara pertamanya.
Dikutip dari laman resmi klub, Nuno enggan menyebut laga ini sebagai debut dirinya dalam derbi London Utara.
’’Ini tak berbeda dengan laga lainnya saat saya bertemu Arsenal atau saat saya bertemu Mikel,’’ klaim pelatih berkebangsaan Portugal tersebut.
Selama menangani Wolves dan berkunjung ke Emirates Stadium, Nuno tak sekali pun merasakan kekalahan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman