PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kontingen Riau yang sedang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua, menghadapi kendala terkait konsumsi. Hal ini dialami oleh cabang olahraga (cabor) sepaktakraw yang sudah tiba di Jayapura pada Jumat (24/9/2021) siang.
Sayangnya, setelah melakukan perjalanan panjang selama lenbih-kurang 22 jam dari Pekanbaru-Jakarta-Makassar-Jayapura, setelah disambut panitia di Bandara Sentani dan sampai di penginapan, panitia sepertinya tak peduli lagi. Sejak kedatangan pada Jumat hingga Sabtu (25/9) siang, mereka tak diberi konsumsi oleh panitia.
Manajer yang juga pelatih kepala tim sepaktakraw Riau, H Suhartoni, menjelaskan hal tersebut. Kata Suhartoni, pihaknya sudah menghubungi panitia, dan pihak panitia juga mengatakan bahwa konsumsi on the way. Tetapi konsumsi untuk makan malam pada Jumat, sarapan pagi dan makan siang pada Sabtu tak pernah datang.
"Kami sudah melapor ke panitia yang ada di penginapan, dan dia bilang on the way. Kami kan nggak bisa menunggu. Anak-anak dan seluruh tim harus makan. Akhirnya kami membeli makan sendiri, nasi padang. Itu terjadi dari Jumat malam sampai Sabtu siang ini," jelas Suhartoni saat dihubungi Riaupos.co di Jayapura.
Suhartoni mencontohkan, pada Sabtu pagi, dia sudah menghubungi panitia bahwa tim akan pergi tes lapangan pada jam 09.00 WIT. Untuk itu kalau bisa tim sudah bisa sarapan. Kata panitia, makanan sudah on the way. Namun setelah ditunggu lama, belum datang juga.
Suhartoni kemudian meminta panitia mengantarkan sarapan ke GOR Trikora jika sudah sampai, karena para pemain harus mencoba lapangan yang sudah dijadwal dari jam 10-12 siang. Namun, sampai tim kembali ke mes, sarapan belum datang juga.
Untuk makan siang juga begitu. Panitia bilang on the way, tapi hingga jam makan siang tiba, konsumsi yang ditunggu tak pernah datang. Akhirnya tim membeli nasi padang lagi seperti di malam hari.
"Mereka bilang, order makanan sehari sebelumnya. Tapi kan seharusnya setiap jam makan makanan sudah harus datang tak harus diorder lagi?" kata Suhartoni lagi.
Pelatih tim putri yang juga Kabid Binpres PSTI Riau, Anton Prawoto, sangat kecewa dengan kinerja panitia PON Papua ini.
"Hancur... Panitia tak peduli. Kami sampai tak sarapan waktu harus coba lapangan karena tak sempat beli," jelas Anton.
Hal yang sama juga dikeluhkan pelatih putra Riau, Edi Isnanto. Kata dia, pengelolaan konsumsi oleh panitia tidak jelas.
"Kami tak tahu apakah untuk makan malam ini akan disediakan panitia atau tidak," jelas Edi.
Dua pemain senior Riau, Suripto dan Florensia Cristy juga mengeluh soal makanan ini. Menurut Suripto, karena sepaktakraw masuk olahraga yang keras, dirinya dan para pemain membutuhkan energi yang juga harus seimbang.
"Mestinya kalau memang tak diantar konsumsinya, dikasih tahu biar secepatnya tim membeli dan para pemain tidak kelaparan karena kelewat jauh jam makannya," jelas kapten tim putra ini.
"Saya sampai ketiduran nunggu makan malam," sambung pemain putri, Florensia.
Meski ada masalah dengan konsumsi, baik Suhartoni, Anton, maupun Edi Isnanto menjelaskan bahwa kondisi para pemain tetap baik-baik saja. Secara teknis, para pemain stabil meski harus melakukan perjalanan yang sangat lama.
"Kami sudah tes lapangan di GOR Trikora. Alhamdulillah para pemain tak ada masalah. Kami minta doanya dari masyarakat Riau," ujar Suhartoni yang diamini Anton dan Edi Isnanto.
Pengurus KONI Riau yang sedang berada di Papua, Sudarman Umar, ketika dihubungi mengatakan bahwa dirinya tidak sedang di Jayapura. Dia sedang memantau atlet di Mimika. Namun dia berjanji akan melaporkan hal itu kepada Ketua Kontingen Riau agar dicarikan jalan keluarnya.
"Saya sedang berada di Mimika. Namun nanti akan saya laporkan kepada Ketua Kontingen Riau. Semoga secepatnya dicarikan jalan keluarnya," jelas Sudarman lewat sambungan telepon.
Laporan/Editor: Hary B Koriun