JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Gloria Emanuelle Widjaja merasakan situasi yang janggal saat tampil di Asian Leg bulan lalu. Pasangan Hafiz Faizal di sektor ganda campuran itu merasa kagok bermain di situasi pandemi.
Selain protokol yang ketat dengan menggunakan masker sebelum dan setelah pertandingan, banyak gaya main lawan yang sudah berbeda setelah 10 bulan tidak bertemu.
"Jadi, selama tidak bertanding itu kan kita paling lihat video. Tapi, pas main di Thailand merasa agak beda," kata Gloria yang merupakan pemain ganda campuran nomor dua Indonesia tersebut.
Akibatnya, selama mengikuti tiga turnamen di Thailand, hasilnya juga tidak memuaskan. Kondisi itu membuat pasangan tersebut mendapat cibiran dari netizen. Gloria sering membaca ocehan netizen.
Menurut dia, ada berapa komentar yang mengena. "Banyak yang bilang kalau aku banyak diem aja. Matung begitu. Tapi, di balik itu aku memang mikir begitu. Iya ya aku matung," ujarnya.
Gloria beranggapan, posturnya yang tinggi membuat dia sulit bermain cepat. "Ya jadi bahan evaluasi saja. Kalau komen yang frontal, aku nggak hiraukan. Kadang aku report atau block," katanya, lalu tertawa.
Di Swiss Open awal Maret nanti, HafGlo –julukan Hafiz/Gloria– langsung berhadapan dengan ganda India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa, di babak awal.
Keduanya pernah bertemu di babak pertama Thailand Open I dengan pertarungan ketat. Sayang, HafGlo harus mengakui keunggulan lawan dengan rubber game (11-21, 29-27, 16-21).
Dari pertandingan itu, Gloria menyebutkan kalau banyak evaluasi yang didapat. "Waktu di Thailand kemarin, kami keserang banget sama India ini. Tidak ada kesempatan serang balik," ujarnya.
Karena itu, untuk Swiss Open, berbagai strategi sudah disiapkan untuk bisa menaklukkan lawan. "Utamanya jangan mengulangi kesalahan di Thailand kemarin," paparnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi