LONDON (RIAUPOS.CO) - Dalam 29 tahun karir kepelatihannya, perjalanan ka­rir Maurizio Sarri kering trofi. Lebih banyak berkutat bersama tim menengah dan bukan liga elite. Namun pada musim perdananya di Inggris, Sarri punya kans mengakhiri statusnya sebagai pelatih tanpa trofi. Situasi ini tentu kontras dengan pelatih Manchester City Pep Guardiola.  Guardiola sudah mengumpulkan 24 trofi dalam sepuluh tahun karirnya.

Malam ini (24/2) di Stadion Wembley, Chelsea akan menghadapi sang juara bertahan Piala Liga Manchester City. Kemenangan atas City bisa menjadi penyelamat karir pelatih 60 tahun itu juga penebus kekalahan telak dua pekan lalu (siaran langsung TVRI pukul 23.30 WIB).

Sarri dalam tekanan yang sangat besar menuju final Piala Liga ini. Di internal tim, bek Chelsea Antonio Ruediger Kamis (21/2) bersuara, jika bosan dengan ‘’khotbah’’ strategi ala eks pelatih Empoli dan Napoli itu.  

Dari sisi eksternal, Chelsea ‘dihajar’ oleh FIFA. Meski masih bisa banding atas sanksi larangan bertransaksi dalam dua periode bursa, namun kasus ini jelas memperuwet kondisi The Blues.

Pelatih City Pep Guardiola kepada ESPN kemarin (23/2) mengatakan, kemenangan 6-0 yang terjadi di pertemuan terakhir (11/2) tak bisa dijadikan patoka n. Justru buat Guardiola, Chelsea dan Sarri akan melakukan perlawanan yang mungkin tak dikira banyak orang.

“Saya tak menyukai pertemuan dengan tim yang belum lama kami kalahkan. Mereka pasti punya ektra motivasi buat mengalahkan kami,” kata Guardiola. Pelatih yang memberikan 14 trofi buat Barcelona itu mengaku pada awalnya merasa gembira luar biasa pascamenggelontor enam gol ke gawang Kepa Arrizabalaga. Namun belakangan Guardiola menyesali perasaan itu.

“Ketika saya menjalani musim perdana saya di Inggris dan mengalami kegagalan dalam meraih trofi semua orang di klub tak pernah meragukan saya. Dan tak pernah tersebar di media klub akan memecat saya,” ucap Guardiola. “Dia (Sarri, red) menghadapi situasi yang berbeda dengan saya dan butuh waktu,” tambah pelatih kelahiran Santpedor Spanyol itu.

Dari perkembangan terkini skuad Guardiola, bek tengah John Stones masih sangat mungkin absen karena cedera pangkal pahanya belum pulih. Seandainya Stones bisa turun, bek 24 tahun itu akan diduetkan dengan Aymeric Laporte.

Tapi kalau Stones belum fit, ada opsi memasang Vincent Kompany yang bermain sekitar 20 menit saat lawan Schalke 04 (21/2) lalu. Seandainya Kompany dan Stones kurang meyakinkan, Fernandinho akan kembali diplot bek tengah.  Sky Sports kemarin menulis kerapuhan lini belakang City ini bisa dieksploitasi oleh Chelsea. Jika saat menang 6-0, Laporte dan Stones tampil kokoh maka ketiadaan salah satu di antara keduanya merupakan celah buat Eden Hazard dkk.

Hazard sendiri dalam kondisi bugar setelah diistirahatkan oleh Sarri ketika timnya menang 3-0 atas Malmo FF di leg kedua 32 besar Liga Europa (22/2). Selain Hazard, nama seperti Pedro dan Gonzalo Higuain pun disimpan jelang lawan City ini.

“Kuncinya ada di Jorginho yang harus bisa meningkatkan kecepatan passing dan lebih variatif. Final Piala Liga ini menjadi pembuktiaan apakah Jorginho memang sosok penting tim seperti yang digemakan Sarri,” tulis Sky Sports.

Jorginho ketika lawan Malmo FF hanya bermain sebagai pemain pengganti. Jorginho baru masuk ke lapangan pada menit ke-76 menggantikan Ross Barkley. Namun bukan sambutan positif yang didapatkan Jorginho. Melainkan malah cemooh dari fans.

“Kami memulai laga dengan lambat ketika lawan Malmo. Tempo menjadi lebih tinggi ketika ada Jorginho dan ini menunjukkan betapa penting dan vital sosoknya buat lini tengah,” bela Sarri setelah Jorginho di-boo seperti dikutip Daily Mail.  Karena dalam tekanan dan Jumat (22/2) timnya baru selesai bermain di Liga Europa maka dalam persiapan menuju laga lawan City, Sarri meliburkan latihan sehari. Dan untuk preparasi melawan City maka Sarri hanya menggelar latihan selama 60 menit kemarin.(dra/jpg)