PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 30 wasit sepak takraw mengikuti pelatihan wasit lisensi S-2 yang diselenggarakan oleh Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Riau. Kegiatan ini digelar selama tiga hari, Jumat-Ahad (23-25/9/2022) di Pekanbaru. Acara tersebut dibuka oleh Sekum KONI Riau, Edi Satria, di Hotel Khas Pekanbaru, Jumat (23/9/2022) sore.
Selain diberi materi teori, mereka juga akan langsung praktik memimpin pertandingan di Kejurda Sepak Takraw Riau yang akan diadakan di Gedung Sepaktakraw Purna MTQ, Sabtu-Ahad (24-25/9/2022).
Sekretaris Umum PSTI Riau, Amrizal Amir, yang mewakili Ketua PSTI Riau Rudianto Manurung SH MH CLA yang berhalangan hadir, menjelaskan, penyelenggaran pelatihan ini sangat penting dilakukan untuk menyambung keterputusan generasi wasit S-2 di Riau. Menurutnya, sudah sangat lama PSTI Riau tidak melakukan pelatihan wasit sehingga tak banyak wasit berlisensi S-2 yang dimiliki Riau.
Imbasnya, kata Amrizal, setiap ada undangan dari PB PSTI untuk pelatihan wasit S-1 nasional, Riau tak pernah mengirim. Padahal, dengan memiliki lisensi S-1 bisa memimpin pertandingan untuk kejuaraan nasional (Kejurnas), PON, dan kejuaraan lainnya yang bertaraf nasional.
"Pada Oktober tahun ini akan digelar Kejurnas Senior di Kalimantan Utara yang kemungkinan besar juga diadakan pelatihan wasit S-1 nasional. Nanti PSTI Riau akan mengirim beberapa wasit yang lulus S-2 ini ke pelatihan tersebut," ujar Amrizal.
Sekum KONI Riau, Edi Satria, saat membuka kegiatan ini mengatakan sangat mengapresiasi dan menyambut baik pelatihan wasit ini. Menurut mantan Kadispora Riau tersebut, pelatihan ini sangat penting dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan wasit dalam memimpin pertandingan. Sebab, kata Edi Satria, wasit harus paham tentang pertandingan yang dipimpinnya, bersikap adil, tak memihak, dan tegas dalam mengambil keputusan.
"Peran wasit sangat penting dalam sukses atau tidaknya sebuah pertandingan. Dia juga akan menentukan kualitas pertandingan, termasuk dalam prestasi atlet," jelas Edi Satria.
Dia berdoa agar sepak takraw Riau berjaya kembali seperti di masa sebelumnya. Sebagai cabang olahraga khas tanah Melayu, menurut Edi, selain untuk olahraga prestasi, sepak takraw juga punya nilai seni tinggi.
Ketua panitia pelaksana, Supriadi, menjelaskan dalam pelatihan ini akan dipandu oleh dua instruktur berlisensi ASTAF asal Riau, Tengku Said Armaini dan Supardi Hutabarat. Menurutnya, ke-30 peserta adalah utusan masing-masing PSTI Kabupaten/Kota di Riau, dan ada beberapa yang ikut pelatihan secara mandiri dengan biaya sendiri.
"Kami dari panitia mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak, termasuk dari KONI Riau," jelas Supriadi.
Laporan: Hary B Koriun
Editor: Edwar Yaman