LONDON (RIAUPOS.CO)---Chief Executive Arsenal Ivan Gazidis tidak mau mempertaruhkan nama besar klubnya kepada amatiran. Meski pada awalnya Gazidis adalah sosok yang menaikkan nama asisten pelatih Manchester City sebagai calon suksesor Arsene Wenger. Namun Gazidis jugalah yang kemudian mengalihkan kepercayaannya dari Arteta.
Media-media Inggris, Selasa (22/5) memberitakan kalau eks pelatih Paris Saint-Germain (PSG) dan Sevilla Unai Emery akan mengisi pos yang ditinggalkan Wenger musim ini. Pria 46 tahun itu akan dikontrak selama tiga tahun atau sampai 2021.
Sejak Wenger memutuskan untuk memungkasi karir kepelatihan sejumlah nama berseliweran sebagai kandidat juru latih The Gunners musim depan. Menggantikan Wenger yang sudah 22 tahun melatih Arsenal yang memberikan 17 trofi sepanjang karirnya bukan hal mudah.
Mantan pemain Arsenal Ian Wright dalam wawancara dengan BBC 5 kemarin memberikan kritik atas keputusan Gazidis tersebut. Menurut Wright setelah Gazidis melakukan persuasi dengan Arteta sejak pekan lalu, tiba-tiba Gazidis berpaling dari pilihannya.
“Apa yang dilakukan Gazidis (ketika memilih pelatih baru seolah) sedang berada di restoran sushi saja. Dia akan bilang menyukai yang ini dan itu namun bisa berubah lagi,” kata Wright kepada BBC 5.
Buat pria 54 tahun tersebut pilihan atas Emery bukan keputusan yang populer dari Gazidis. Tiga gelar Liga Europa bersama Sevilla plus treble winners domestik bersama PSG tidak membuat Wright langsung percaya kepada Emery sekelas Wenger dalam melatih.
The Telegraph kemarin menulis ada tiga alasan mengapa Gazidis lebih memilih Emery ketimbang Arteta. Pertama karena pengalaman. Dengan rekam jejak selama 13 tahun sebagai pelatih, sementara Arteta tak punya dan hanya asisten, maka Emery lebih menarik.
Kedua karena trofi. Tiga gelar juara Liga Europa bersama Sevilla ditambah tujuh trofi bersama PSG periode 2016-2018 membuat pilihan Gazidis atas pria asal Hondarribia Spanyol itu lebih menarik daripada Arteta yang dua musim sebagai asisten Pep Guardiola di Manchester City.
Ketiga soal kemampuan manajemen pemain. Meski musim lalu Emery kesulitan mengatur ego pemain PSG yang dihuni Neymar, Edinson Cavani, Kylian Mbappe, Dani Alves, sampai Marco Verratti. Setelah pengalaman yang berharga musim lalu di PSG, Emery diyakinkan bisa mengatur pemain-pemain seperti Mesut Oezil, Petr Cech, sampai Hector Bellerin.
The Guardian menulis kalau kedatangan Emery ke Emirates Stadium ini dipengaruhi karena kemampuannya mengubah skuad yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Di dua klub sebelumnya, Valencia dan Sevilla, Emery menelurkan banyak pemain berkualitas.
Di Valencia misalnya pemain seperti Juan Mata, David Silva, Jordi Alba, Alvaro Negredo bisa menjadi pemain yang bersinar terang dan ketika dijual menghasilkan pemasukan yang besar buat klub.
Di Sevilla pemain-pemain seperti Carlos Bacca, Ever Banega, Ivan Rakitic, merupakan pemain-pemain yang dikelolanya. Sama seperti di Valencia, kerja barengnya dengan Direktur Olahraga Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi Sevilla menghasilkan pemasukan besar bagi klub.(dra/eca)