PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pengurus Persatuan Sepaktakraw Indonesia (PSTI) Riau berharap para pemain yang akan tampil di PON 2021 Papua, bertarung maksimal dan memberikan hasil terbaik untuk Riau.
Harapan itu disampaikan Ketua PSTI Riau Rudianto Manurung dan Pembina PSTI Riau Amri Yahya saat menjamu makan siang tim sepaktakraw Riau yang akan berangkat ke Papua pada Kamis (23/9/2021) di salah satu restoran di Pekanbaru. Baik Rudianto maupun Amri sama-sama memberi semangat kepada Suripto dkk.
Dalam acara itu hadir Sekum PSTI Riau Amrisal Amir; pelatih kepala H Suhartoni; para pelatih tim yakni Amirul, Edi Isnanto, Supardi Hutabarat, dan Anton Prawoto; pengurus KONI Riau, Robin P Hutagalung; para pengurus PSTI Riau, serta para pemain.
"Saya berharap para pemain bekerja keras dan memberikan hasil yang maksimal demi nama Riau di tingkat nasional," ujar Rudianto.
Rudianto menambahkan, para pemain sudah berlatih dengan keras dan maksimal dalam persiapan awal hingga Pelatda penuh jelang keberangkatan. Dengan latihan tiga kali sehari, menurut dia, apa yang dilakukan anak-anak asuh Suhartoni dkk sangat luar biasa.
"Mereka berlatih tiga kali sehari. Saya sering menyaksikan sendiri. Segala upaya sudah dilakukan dan kini kita tinggal berdoa kepada Tuhan semoga mereka mendapatkan hasil terbaik," jelas lelaki yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Di bagian lain, saat memberikan sambutan, Amri Yahya berpesan agar para pemain menjaga kesehatan selama di Papua, mengatur istirahat dengan baik, dan fokus pada setiap pertandingan. Sebab, dengan hanya 7 pemain masing-masing putra-putri, satu pemain sakit atau cedera, bisa berpengaruh pada tim.
"Percayalah kepada Allah Swt. Dan yakinlah bahwa hasil tak akan mengkhianati usaha keras yang kalian sudah lakukan," ujar mantan Ketua PSTI Riau ini.
Amri Yahya juga menjelaskan sudah saatnya sepaktakraw Riau berprestasi tinggi di ajang PON setelah gagal meraih emas sejak PON 2012 di Riau.
"Saatnya kembalikan kejayaan sepaktakraw Riau seperti sebelum-sebelumnya," jelas Amri lagi.
Seperti diketahui, Riau gagal meraih medali emas di PON 2012 Riau dan 2016 di Jawa Barat. Di kandang sendiri pada 2012, Riau hanya meraih satu perak di nomor tim regu putri setelah kalah dari Jawa Timur.
Saat PON digelar di Jabar 2016, Riau meraih 3 perak dan satu perunggu. Dua perak diraih dari tim regu putra-putri dan dobel iven, sedang perunggu dari regu putri. Di final tim regu putra, Riau kalah dari Gorontalo.
Sedangkan di final tim regu putri, Florensia Cristy dkk kalah dari tuan rumah Jabar dalam pertandingan yang kontroversial. Di pertandingan itu, tim putri Riau yang sudah unggul di regu ketiga, banyak dirugikan oleh wasit yang sepertinya berupaya keras agar Jabar meraih emas.
Satu perak lagi persembahkan oleh trio Florensia Cristy, Asmira, dan Mala Endah Sari di dobel iven putri. Di final mereka kalah dari jagoan tuan rumah dan tim nasional, duet kembar Lena dan Leni.
Menanggapi keinginan para pengurus tersebut, pelatih kepala H Suhartoni, kepada Riaupos.co mengatakan bahwa para pemainnya sudah berupaya dengan berlatih maksimal. Dengan latihan sehari tiga kali, kata dia, para pemainnya ibaratnya sudah menaruh kaki ke kepala dan kepala ke kaki.
"Segala upaya telah kami lakukan. Berlatih secara maksimal. Kami juga berharap sama dengan harapan para pengurus. Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Riau agar kami berhasil," ujar salah seorang Kabid di Dispora Riau tersebut.
Dalam PON Papua, KONI Riau menargetkan sepaktakraw meraih dua emas dan target sebelumnya satu emas. Dengan komposisi lawan di masing-masing dua nomor putra-putri, yakni tuan rumah Papua, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur, Suhartoni berharap para pemainnya bisa mendapatkan medali emas.
"Tetapi kita tak boleh takabur. Kita hanya tetap bekerja keras dan berdoa, selebihnya biar Allah Swt yang mengatur," jelasnya mengakhiri.
Laporan/Editor: Hary B Koriun