MADRID (RIAUPOS.CO) - Presiden Federasi Sepakbola Spanyol Luis Rubiales akhirnya meminta maaf setelah aksi ciumannya di bibir pesepakbola Jennifer Hermoso saat perayaan kemenangan negaranya di Piala Dunia Wanita 2023. Hal ini memicu kemarahan banyak orang karena aksinya dianggap sangat tidak pantas.
Insiden itu terjadi saat Luis Rubiales menyerahkan medali emas kepada Tim Spanyol setelah mereka mengalahkan Inggris 1-0 di final pada Ahad (20/8).
"Tentunya saya salah, harus saya akui," kata Rubiales dalam pernyataan video yang dikirim federasi.
"(Ciuman) Itu tanpa itikad buruk pada saat euforia kemenangan," sambungnya.
Setelah ciuman itu, Jennifer Hermoso mengatakan kepada rekan satu timnya di ruang ganti bahwa dia tidak menyukainya. Hal ini ia sampaikan berdasarkan rekaman video yang diposting di Instagram dan YouTube oleh surat kabar El Mundo.
Rubiales juga terlihat mencium pipi pemain lain dan memeluk mereka saat membagikan medali dari video pascapertandingan yang tersebar di internet, dilansir dari The Guardian.
Terlihat juga ketika peluit tanda kemenangan untuk Spanyol dibunyikan, Rubiales yang berdiri di samping Ratu Spanyol tampak memegang bagian selangkangannya sambil menunjuk ke lapangan. Beberapa menteri dan media pun mengkritik sikap dari Rubiales.
"Ciuman non-konsensual adalah sejenis kekerasan seksual yang diderita semua wanita setiap hari, yang sampai sekarang tidak terlihat dan yang tidak dapat kami normalkan," kata Pejabat Menteri Kesetaraan Gender, Irene Montero di media sosial X, yang sebelumnya dikenal dengan Twitter.
Sebuah kolom opini di koran terlaris Spanyol, El Pais pada Senin (21/8) pagi berjudul 'Jenni tidak menyukai ciuman itu dan kami juga tidak.'
Pada Senin (21/8) Rubiales akhirnya menyatakan permintaan maafnya lewat video yang dikutip dari RTVE.
"Saya ingin menyampaikan permintaan maaf karena mengingat ini adalah kesuksesan dan sejarah besar bagi sepak bola wanita kami, dan menjadi Piala Dunia kedua yang kami raih, hal tersebut telah menodai perayaan besar tersebut."
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman
