JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Plt Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek Nizam menyampaikan keprihatinan atas kasus yang menjerat Rektor Unila Karomani.
’’Saya lagi ngelu (pusing) dan sedih dengan kejadian Rektor Unila ini,’’ katanya, kemarin.
Mantan Dekan Fakultas Teknik UGM Jogjakarta itu mengatakan, Kemendikbudristek sangat menyesalkan adanya penangkapan Rektor Unila itu.
’’Jika terbukti melakukan korupsi, tentu sangat mencederai marwah perguruan tinggi,’’ katanya. Menurut Nizam marwah perguruan tinggi adalah sebagai garda terdepan moral dan etika bangsa dalam pemberantasan korupsi.
Nizam menuturkan Kemendikbudristek siap bekerja sama dengan KPK. Untuk menuntaskan perkara yang menjerat Rektor Unila itu. Dia mengatakan Kemendikbudristek juga siap bekerja sama dengan KPK untuk pemberantasan korupsi di Tanah Air, khusus di lingkungan perguruan tinggi.
Seperti diketahui modus korupsi Rektor Unila adalah menerima sogokan untuk mahasiswa yang lolos jalur mandiri. Lantas bagaimana nasib mahasiswa yang masuk tetapi dengan cara menyogok tersebut? Nizam mengatakan akan mendalami modus operandi tersebut.
’’(Untuk memastikan) Apakah ada tindakan kecurangan dalam seleksi akademis,’’ katanya.
Tahun ini Unila menyiapkan 10 ribu kursi mahasiswa baru untuk 61 prodi sarjana dan 11 prodi diploma. Total ada empat jalur masuk Unila. Yaitu SNMPTN dan SBMPTN yang diselenggarakan oleh panitia nasional. Kemudian ada Seleksi Mandiri Masuk (SMM) PTN Barat dengan kuota 30 persen. Kuota SMM PTN Barat ini yang kemudian menyeret Rektor Unila ke gedung Merah Putih KPK. Jalur keempat penerimaan mahasiswa baru Unila adalah kelas internasional.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman