PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tim sepaktakraw Riau yang dipersiapkan untuk Pra PON 2019 Wilayah I (Sumatra), akan beruji coba dengan tim DKI Jakarta di Lapangan Sepaktakraw Purna MTQ Pekanbaru, Kamis hingga Sabtu (20-22 Juni 2019).
Bagi Riau, ujicoba ini akan menjadi salah satu ajang untuk seleksi para pemain yang sudah dua bulan sudah melakukan latihan rutin. Saat ini, untuk pemain putra, ada 16 pemain yang sedang ikut seleksi. Mereka akan berebut 9 slot yang akan turun di Pra PON, Agustus nanti. Sedang tim putri, ada 12 pemain yang ikut seleksi. Sama seperti putra, mereka harus bertarung untuk masuk dalam 9 pemain yang ikut Pra PON.
Kuota atlet untuk sang juara masing-masing wilayah dalam Pra PON hanya 7 pemain (masing-masing dua pemain untuk tiga dobel iven regu dan satu pemain cadangan untuk semuanya). Mereka jugalah yang nantinya akan turun di quadrant. Sedang bagi runner-up Pra PON, hanya diberi kuota 4 atlet.
"Ya, ini memang sangat terbatas. Tuan rumah Papua sudah angkat tangan, tak bisa lagi memberikan kuota atlet lebih dari itu. Ini pun sudah negosiasi yang sangat alot antara PB PSTI dengan tuan rumah Papua," ujar Armon.
Padahal dalam PON terakhir di Jawa Barat (Jabar) 2016 lalu, seluruh nomor, kecuali nomor baru, quadrant, dipertandingkan. Bagi provinsi yang juara di Pra PON, bisa menurunkan tim secara penuh. Nomor-nomor yang dipertandingkan di PON 2016 lalu adalah tim regu, regu, tim doble iven, dan dobel iven. Semuanya untuk putra-putri dengan memperebutkan 8 medali emas.
Riau sendiri berhasil meraih tiga medali perak dan satu perunggu dari tim regu putra, tim regu putri, dobel iven putri dan perak dari regu putri.
Bagi Riau, kata Armon, kondisi ini memang agak kurang memuaskan karena akan memangkas banyak pemain. Untuk putra misalnya, dari 16 pemain yang sekarang masuk seleksi dan sudah latihan selama 2 bulan lebih, merupakan pemain-pemain yang didapat hasil dari Selekda/Kejurda yang dilakukan pada Maret 2019 lalu. Sebagian besar dari mereka adalah pemain-pemain yang turun di PON 2016 ditambah beberapa pemain dari PPLP yang kualitasnya sudah baik.
Di bagian putri juga begitu. Hampir semua pemain yang ikut seleksi adalah mereka yang turun di PON 2016. Ada empat pemain yang resmi gantung sepatu baik karena cedera atau yang memang sudah tak melanjutkan lagi karirnya di sepaktakraw. Mereka adalah Tirka Ayu, Yulisni, Nur Atika, dan Sofri Yanti. Beberapa pemain hasil Selekda/Kejurda baik ari PPLP atau bibit unggul daerah, masuk dalam seleksi.
"Terutama bagian putra, memangkas hampir separoh pemain, adalah pekerjaan yang sulit karena mereka memiliki kemampuan yang tak jauh beda. Uji coba melawan DKI ini menjadi salah satu ajang untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka," ujar Armon.
Meski sebenarnya pihaknya sudah punya nama-nama pemain yang akan masuk dalam tim Pra PON, namun, kata Armon, dalam pertandingan melawan DKI ini akan dilakukan lagi evaluasi sejauh mana kemampuan mereka dalam pertandingan melawan tim dari provinsi lain.
Anggap Riau Tim Kuat
Di bagian lain, pelatih DKI Jakarta, Abdul Gani, menjelaskan, pihaknya sengaja memilih Riau untuk trayout timnya karena Riau memiliki pemain-pemain dengan level atas dalam percaturan sepaktakraw Indonesia. Alasan lainnya, Riau memiliki fasilitas latihan dan pertandingan yang memadai karena menjadi tempat pertandingan saat PON 2012 lalu.
"Dari dulu Riau punya pemain-pemain yang bagus. Saya kira, penting kami melawan tim seperti Riau untuk mengevaluasi apa yang kami dapat selama latihan," ujar pelatih timnas Indonesia di SEA Games Kuala Lumpur 2017 dan Asian Games 2018 Jakarta Palembang yang lalu itu.
Di luar itu, alasan Riau dipilih karena tidak satu wilayah dengan DKI dalam Pra PON nanti. DKI berada di Wilayah II bersama Lampung, Bengkulu, Kalimantan Barat, Banten, Kalimantan Selatan, Jabar, dan Kalimantan Tengah.Pra PON untuk Wilayah II akan dimainkan 1-8 Agustus 2019 di GOR Cempaka Putih, Jakarta.
Dalam ujicoba ke Pekanbaru ini, DKI membawa 24 pemain (masing-masing 12 putra-putri) dan 8 orang ofisial. Beberapa nama pemain yang cukup dikenal di tim DKI saat ini antara lain Rilo Pambudi (masuk timnas di beberapa iven seperti Kings Cup dan iven lainnya) dan Jasmini (masuk tim putri Asian Games 2019).
Salah satu yang menarik, tim asuhan Gani ini akan berhadapan dengan dua pemain yang diasuhnya dalam pelatnas di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018, yakni Sutini dan Florensia Cristy.
"Sepulang dari Riau, kami akan melakukan evaluasi dengan melakukan perbaikan sebelum turun di hari H Pra PON," jelas Abdul Gani mengakhiri.
Penulis/Editor: Hary B Koriun