NEVADA (RIAUPOS.CO) - Bintang tinju Meksiko Saul Canelo Alvarez berhasil mempertahankan statusnya sebagai juara dunia sejati kelas menengah super.
Dalam pertarungan di T-Mobile Arena, Paradise, Nevada, Amerika Serikat hari ini WIB (18/9), Alvarez mengandaskan salah seorang rival terbesarnya, Gennady Golovkin.
Kemenangan ini membuat Alvarez mempertahankan sabuk juara kelas menengah super WBA (Super), WBC, IBF, WBO, dan The Ring. Bertarung dalam 12 ronde, Alvarez menang lewat keputusan mutlak juri.
Tiga orang juri memberikan kemenangan kepada petinju bergaya ortodoks berusia 32 tahun tersebut. Masing-masing dengan angka 115-13, 115-113, dan 116-112.
Duel Alverez versus Golovkin ini mengakhiri trilogi pertarungan mereka yang bermula sejak 2017. Pada duel pertama, 16 September 2017, pertarungan berakhir dengan imbang.
Sedangkan dalam duel kedua 15 September 2018, Alvarez menang dengan keputusan mayoritas dari juri.
Tiga pertarungan itu berlangsung di tempat yang sama, T-Mobile Arena, Nevada. Selain itu, tiga duel tersebut harus ditentukan lewat keputusan juri pasca bertarung dalam 12 ronde. Jadi memang sangat alot.
Setelah bel tanda pertarungan berakhir hari ini, Alvarez dan Golovkin berpelukan dan mengobrol dalam suasana yang sangat akrab. Sebuah rivalitas panjang, penuh persaingan intens, dan kepahitan akhirnya berakhir.
Dalam pertarungan ini, Golovkin memulainya dengan lambat. Dalam separuh pertama, dia banyak didominasi oleh Alverez. Serangan-serangan Golovkin juga tidak tajam.
Namun, pada paro kedua pertarungan, petinju asal Kazakhstan itu berduel dengan sangat agresif. Terutama pada empat ronde terakhir.
Dari statistik yang dilansir dari CompuBox, Alverez memang lebih banyak mencatatkan pukulan masuk. Yakni 130 kali dibandingkan 120 kali milik Golovkin. Ini menunjukkan efisiensi kelas tinggi dari Alvarez.
Sebab, secara total, Golovkin melancarkan 521 pukulan. Sedangkan Alvarez ''cuma'' melakukan pukulan sebanyak 487 kali.
Alvarez juga tampil lebih menyakinkan karena mampu melesakkan pukulan keras (power landed) sebnayak 85 kali. Jauh dibandingkan Golovkin yang ''hanya'' mencatat 46 kali power landed.
Kemenangan ini adalah pengobat kekecewaan bagi Alvarez. Sebab, pada 7 Mei lalu, dia dikalahkan petinju Rusia Dmitry Bivol lewat keputusan mutlak. Hasil itu membuat ambisi Alvarez untuk mendapatkan sabuk juara dunia kelas berat-ringan WBA (super) menjadi patah.
Secara total, sepanjang kariernya, Alvarez mencatat 58 kemenangan, 2 kalah, dan 2 imbang dalam 62 pertarungan. Sedangkan Golovkin mengukir rekor 24 menang, 2 kalah, dan 1 imbang dalam 45 pertarungan.(eca)