LIVERPOOL (RIAUPOS.CO) - Jangan ragukan produktivitas gol Liverpool dan Bayern Munchen musim ini. Sebagai klub dengan attacking minded, Liverpool dan Bayern sama-sama masuk dalam 11 klub di Eropa yang sudah mengoleksi 18 tahun kedua tim yang pernah mengangkat Si Kuping Lebar -sebutan trofi Liga Champions- itu.
Melainkan siapa yang mampu meredam banyak gol dalam laga tersebut. Apalagi Juergen Klopp yang harus memikirkan solusi lini ketiganya begitu harus melakoni laga tanpa Virgil van Dijk. Ini kali pertama Liverpool tanpa Van Dijk di Premier League dan Liga Champions. VVD, inisial nama Van Dijk, absen karena akumulasi kartu.
‘’(Tanpa Van Dijk) kami tak berpikir kami telah kehilangan. Karena kami dapat menutupi satu sama lain,’’ sebut kiper Liverpool Alisson Becker, dikutip Liverpool Echo. Selain Van Dijk, Jordan Henderson dkk pun kehilangan dua opsi bek tengah, Joe Gomez dan Dejan Lovren. Dua pemain itu cedera. Gomez cedera patah kaki dan Lovren hamstring.
Fabinho yang diklaim akan mengisi posisi Van Dijk. Fabi, sapaan akrab Fabinho, musim ini sudah pernah dua kali main sebagai bek tengah. Sekali dia berkolaborasi dengan Van Dijk di matchweek 22 Premier League lawan Brighton and Hove Albion (12/1). Sekali berduet bersama Lovren saat putaran ketiga Piala FA kontra Wolverhampton Wanderers (8/1). Bukan dengan Joel Matip, calon duetnya dini hari nanti WIB. ‘’Mereka sudah memahami satu sama lain, mereka masih bisa berkomunikasi satu sama lain. Itu yang lebih penting,’’ lanjut Alisson.
Dilansir Daily Mail, tactician Liverpool Juergen Klopp menyebut Fabinho adalah opsi antisipasi jika Lovren tetap tak bisa dimainkan.
‘’Fabi? Melawan Bayern di Liga Champions itu (memasang Fabinho sebagai bek tengah) bukan tugas yang mudah. Tapi, bisa jadi seperti itu. Tergantung bagaimana cara kami bertahan,’’ beber Klopp dalam konferensi pers-nya di Melwood, kamp latihan Liverpool, malam tadi WIB. ‘’Bayern punya kecepatan, teknik, dan pengalaman. Akan banyak momen yang menguji kami di dalam bertahan, semua harus sukses kami atasi,’’ tambah Kloppo, sapaan akrab Klopp.
Pep Ljinders, asisten Klopp, sudah menganalisis tantangan yang akan dihadapi skuadnya dari Die Roten. ‘’Bayern punya 11 pemain yang punya kemampuan passing. Begitu pula dengan kipernya (Manuel Neuer). Itu yang semakin menyulitkan kami bertahan dari serangan mereka,’’ ulas pria 36 tahun itu kepada Goal.
Kemampuan intersep Fabinho bisa jadi modal. Musim ini, gelandang 25 tahun itu masuk dalam lima besar intersep terbanyak Liverpool di Premier League. Total, dia sudah mencatat 17 intersep. Kalah dari Van Dijk dengan 27 intersep.
‘’Apa pun itu, mereka baru sekali kalah di liga, dan cuma kemasukan 15 gol, berbeda dengan kami yang masih inkonsisten,’’ seloroh gelandang Bayern Joshua Kimmich, kepada Sport1.
Ya, lini ketiga Bayern musim ini memang lebih membahayakan. Manuel Neuer dkk pada semua ajang musim ini sudah kemasukan 34 gol. Jumlah itu telah jadi total kemasukan terbesar klub dua kali juara Liga Champions itu sejak musim 2010 – 2011. Bahkan, sejak 2019, tak satu pun Bayern mampu mencatatkan clean sheet.
Baik dengan Manu, sapaan akrab Neuer, atau Sven Ulreich di bawah mistar. Ingat ketika Bayer Leverkusen menghajarnya 1-3 pada Spieltag 21 Bundesliga (2/2). Bayern kebobolan tiga gol dengan permainan pressing tinggi dan tempo cepatnya. Mantan gelandang bertahan Bayern dan Liverpool, Dietman Hamman, meragukan Bayern dapat meredam agresivitas trio lini depan Liverpool.
’’Dengan pertahanan seperti saat ini, saya tak yakin mereka (Bayern) sukses memainkan sepak bola menyerang menghadapi kualitas dan kecepatan Liverpool,’’ klaim Hamman, yang di saat ini jadi pundit di RTE itu. ‘’Ini peluang untuk Bayern, dan mereka harus memanfaatkannya. Meski, saya dapat melihat Liverpool bisa bermain lebih dalam,’’ ungkap Didi, sapaan akrabnya.(ren/jpg)
