NYON (RIAUPOS.CO) – Musim ini, hanya Carlo Ancelotti dan Jose Mourinho, pelatih pemenang ajang Eropa musim lalu, yang masih bertahan di perempat final. Ancelotti berhasil membawa Real Madrid melewati adangan Liverpool di 16 besar Liga Champions dan Mourinho memimpin AS Roma menyingkirkan Real Sociedad untuk sampai ke delapan besar Liga Europa.
Musim lalu, Ancelotti mengantarkan Real Madrid jawara Liga Champions. Sedangkan Mourinho memberi AS Roma gelar pertamanya di Eropa lewat ajang Conference League.
Tapi, mereka masih setengah jalan menuju gelar musim ini. Hasil drawing di markas UEFA di Nyon, Swiss, kemarin, tim asuhan Ancelotti akan kembali bertemu wakil Inggris: Chelsea. Kebetulan, Carletto –sapaan akrab Ancelotti– juga pernah menakhodai klub asal London tersebut. Sementara itu, jalan Mou untuk kembali merasakan final Liga Europa seperti ketika bersama Manchester United musim 2016–2017 akan mendapat ujian dari klub pemuncak klasemen Eredivisie, Feyenoord Rotterdam.
“Tak ada yang ringan di perempat final,” sebut Mou seperti dikutip dari laman Tuttomercatoweb.
Kalau berhasil menuntaskan perlawanan Feyenoord, di semifinal Mou sudah ditunggu pemenang antara Leverkusen melawan klub kejutan musim ini asal Belgia: Royale Union Saint-Gilloise. Jalan ini di atas kertas lebih mudah karena tak harus bertemu Sevilla, Manchester United, Juventus, dan Sporting Lisbon.
Dibandingkan dengan jalan Mou ke final yang mulai terlihat, jalan Ancelotti ke final lebih berkerikil. Sebab, andaikan sudah melepaskan diri dari jebakan Chelsea di perempat final, Manchester City atau Bayern Munchen telah menunggu. Pep Guardiola atau Julian Nagelsmann bisa jadi batu sandungan bagi pelatih Italiano itu untuk menggenggam trofi Liga Champions kelimanya.
“Siapa pun yang ingin memenangi Liga Champions harus mengalahkan Real,” kata tactician Liverpool FC Jurgen Klopp seperti dikutip dari laman Marca.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman