JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Francesco "Pecco" Bagnaia sudah menjadi sensasi pada balapan MotoGP sepekan terakhir.
Kesuksesannya berdiri di podium teratas pada GP Aragon Ahad (12/9) menjadi sinyal ancaman bagi pembalap lainnya. Ya, Pecco berpotensi menguasai podium lagi. Terlebih, akhir pekan ini dia "pulang" ke Misano dalam GP San Marino.
Di sirkuit yang bernama lengkap Misano World Circuit Marco Simoncelli itu, Pecco ingin meneruskan sensasinya.
"Victory di Aragon Ahad lalu luar biasa dan memberiku energi untuk menjalani balapan kedua di kandang kami di Misano," koar pembalap Ducati Lenovo Team itu seperti dilansir Pone.
Di Aragon, Pecco mencatat waktu 41 menit 44,422 detik. Dia unggul 0,673 detik atas pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez. Nah, bertarung di kandang sendiri, Pecco menyebut dirinya punya banyak faktor pendukung untuk kembali menduduki podium pertama.
"Ini (Misano) adalah trek balapan yang saya sukai dan di sini saya sering berlatih dengan Panigale V4 S," ungkap pembalap 24 tahun tersebut.
Bedanya, jika Panigale V4 S punya kemampuan silinder 1.103 cc, Desmosedici GP21 yang dipakai para pembalap Ducati musim ini, termasuk Pecco, berkapasitas 1.000 cc.
Pembalap yang juga murid juara dunia tujuh kali Valentino Rossi itu menyatakan bahwa dirinya dan Ducati Desmosedici sudah makin nyaman.
"Musim lalu saya juga meraih podium pertamaku di sini (Misano)," kenang Pecco. Musim lalu dia duduk di podium kedua setelah kalah oleh sesama rider dari Italia yang juga murid Rossi, Franco Morbidelli.
Tetapi, dari situ Pecco mendapat banyak modal berharga sebelum melahap aspal Misano lagi akhir pekan ini. Sebab, dia masih tercatat sebagai pemegang kecepatan tertinggi (top speed) di Misano.
Dia membukukan catatan 301,6 kilometer per jam. Selain itu, Pecco masih tercatat sebagai rider dengan catatan lap tercepat di Misano dengan 1 menit 32,319 detik.
Faktor-faktor itulah yang membuat Pecco berambisi back-to-back naik podium teratas lagi. "Saya bertekad untuk memenanginya lagi di depan semua penggemar di Misano," klaim pembalap yang baru menginjak musim ketiga membalap di kelas MotoGP itu.
Di Misano, Pecco tak sendirian. Rekan-rekannya sesama pembalap Ducati juga mengincar podium teratas di Misano. Salah satunya Jack Miller. Di Aragon, rider Australia tersebut gagal menyempurnakan dominasi Ducati di podium. Miller harus tercecer di posisi kelima dengan gap 11,928 detik.
"Saya bertekad menyelesaikan grand prix di kandang kami kali ini dengan hasil terbaik," ujar Miller.
Kali terakhir pembalap tim Ducati yang bisa memenangi balapan di Misano adalah Andrea Dovisiozo pada 2018. Saat itu dia mengungguli duo Honda,
Marquez dan Cal Crutchlow. Setelah itu, tak ada lagi pembalap Misano yang dapat mengamankan podium di kandang sendiri. Bagaimana dengan musim ini?
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi