LONDON (RIAUPOS.CO) - ”Alhamdulillah,” kata pesepakbola Benjamin Mendy singkat setelah keluar dari Pengadilan Chester Crown kemarin (15/7) sebagaimana yang dilansir BBC.
Bek Manchester City yang kontraknya habis bulan lalu itu terbebas dari semua dakwaan tentang kekerasan seksual dan pemerkosaan yang menghantuinya nyaris tiga tahun terakhir. Ada setidaknya 13 perempuan yang melapor bahwa Mendy adalah predator seksual.
Putusan kemarin diambil dari sidang kedua Mendy yang membebaskannya dari tuduhan kekerasan seksual. Yang pertama terjadi pada sidang 13 Januari lalu di pengadilan yang sama.
Meski begitu, nama dan kariernya sudah hancur lebur. Kontraknya tidak diperpanjang City. L’Equipe menulis, Mendy akan kembali ke Prancis. ”Itu jadi opsi paling masuk akal buatnya. Sebab, Mendy tidak akan dipandang sebagai pesakitan seperti di Inggris,” tulis L’Equipe.
Tim masa kecilnya, Le Havre AC, bisa menjadi titik balik karier pemain yang berusia 29 tahun besok (17/7) tersebut. Kebetulan, Le club doyen –julukan Le Havre AC– juga baru promosi ke Ligue 1 musim ini setelah musim lalu menjuarai Ligue 2.
Permasalahannya, laga terakhir Mendy di sepak bola terjadi cukup lama. Yakni, ketika City dikalahkan Tottenham Hotspur 0-1 pada Agustus 2021. Dengan kondisi mental yang hancur dan fisik yang sudah pasti tidak seperti sebelumnya, Mendy sangat sulit kembali on fire dalam waktu dekat.
”Aku turut bahagia. Aku ingin melihat semua pihak yang selama ini merendahkanmu menarik kata-katanya dan meminta maaf. Tidak sabar melihatmu kembali ke lapangan,” tutur kompatriot Mendy, Paul Pogba, sebagaimana yang dilansir Daily Mail.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman