PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk menjaring bibit-bibit atlet potensial dicabang olahraga sepaktakraw. Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Riau menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) sepaktakraw antar Sekolah Menengah Pertama (SMP) kabupaten/kota se-Riau, di Hall Takraw Purna MTQ, Pekanbaru, Senin (16/7).
Kadispora Riau Doni Aprialdi mengatakan, kejurda sepak takraw ini sengaja dilaksanakan untuk mencari dan menjaring kembali bibit atlet pelajar berpotensi di cabang olahraga sepaktakraw yang nantinya akan dibina di PPLP. Dengan begitu, diharapkan akan kembali muncul atlet-atlet berbakat yang akan mengharumkan nama daerah.
“Untuk cabang olahraga sepaktakraw, belakang ini cukup terjadi penurunan kualitas atlet. Hal tersebut terbukti dari hasil Popnas 2017 lalu yang tidak memberikan hasil maksimal, untuk itu saat ini kami kembali untuk menjaring bibit atlet potensial,” kata Doni.
Lebih lanjut dikatakannya, melalui pelaksanaan Kejurda ini, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk atlet PPLP Riau sepak takraw. Di mana jika nanti kualitas atlet PPLP tidak lebih baik dari pada para peserta Kejurda kali ini. Maka atlet PPLP tersebut akan digantikan oleh atlet berpotensi yang ditemukan pada Kejurda kali ini.
“Jadi kalau atlet-atlet yang tampil pada Kejurda takraw kali ini lebih baik dari para atlet yang sudah masuk PPLP. Maka akan langsung diganti,” tegasnya.
Doni juga menegaskan, saat ini prestasi atlet sangat dihargai oleh pemerintah. Untuk itu ia meminta kepada seluruh pelajar yang ikut dalam kejurda sepaktakraw antar SMP ini untuk bersungguh-sungguh meraih prestasi.
“Jika hari ini menjadi utusan dari kabupaten/kota, bisa jadi besok akan menjadi utusan dari Riau dan kedepannya menjadi utusan mewakili Indonesia pada ajang olahraga internasional,” sebut Doni.
Kabid PPOD Dispora Riau Ismet mengatakan, pada kejurda sepaktakraw antar SMP kali ini ada delapan kabupaten/kota yang mengirimkan atletnya. Yakni, Kota Pekanbaru, Siak, Kuantan Singingi, Kampar.
“Kemudian Dumai, Kepulauan Meranti, Indragiri Hulu dan Bengkalis. Sedangkan yang tidak mengirimkan atletnya ada empat kabupaten, yakni Pelalawan, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan Indragiri Hilir,” ujar Ismet.(sol)