PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Maizir Riyondra kembali mempersembahkan medali emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja. Jika sebelumnya emas diraih di nomor dragon boat 500 meter, kali ini Maizir Riyondra meraih emas di nomor dragon boat 800 meter.
Maizir yang turun bersama pedayung Indonesia lainnya turun di nomor dragon boat 800 meter, dengan jumlah pedayung 10 orang. Medali perak diraih Myanmar sedangkan perunggu diraih Kamboja.
Maizir dan rekan-rekannya berhasil mencatatkan waktu tercepat dengan catatan waktu 4:31 detik, mengalahkan tim dayung dari Myanmar 3:41 detik, dan medali perunggu diraih tuan rumah Kamboja dengan catatan waktu 3:46 detik.
Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Maizir Riyondra mengungkapkan sulitnya perjuangannya bersama tim meraih emas di nomor 800 meter. Pasalnya, pada nomor 800 meter tantangannya adalah ombak dan melawan arus.
"Alhamdulillah sangat puas dengan hasil itu. Apalagi hasil ini telah sesuai dengan target agar bisa menjadi patokan dalam mengikuti Asian Games nanti. Karena lebih berat persaingan nanti di Asian Games," ujar Maizir.
Usai mengikuti SEA Games ini, ia mengungkapkan akan mempersiapkan diri lagi untuk mengikuti ajang selanjutnya yaitu di Aian Games.
"Medali emas ini akan dipersembahkan untuk diri saya sendiri dan keluarga (istri dan anak-anak) saya. Kebetulan hari ini saya ulang tahun," ungkapnya.
Ucapan selamat pun disampaikan, Sekdaprov Riau, SF Hariyanto yang juga Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Riau. Ia mengucapkan selamat, syukur alhamdulilah dan berterimakasih atas kerja keras dari tim dayung Indonesia yang berhasil menyumbangkan dua medali emas. Apalagi salah satunya putra terbaik Riau, Maizir ikut membela Indonesia.
"Saya ucapkan selamat buat Maizir Riyondra atlet dayung Riau yang telah berhasil meraih medali emas. Kami mengapresiasi kerja keras dari tim dayung Indonesia yang sukses menyumbangkan dua medali emas. Mudah-mudahan prestasi ini bisa dipertahankan, terutama bagi atlet dayung Riau Maizir," SF Hariyanto.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: Edwar Yaman