MAIZIR RIYONDRA, ATLET ASAL KUANSING PERAIH EMAS SEA GAMES 2023

Persembahan Terakhir sebelum Pensiun

Feature | Rabu, 24 Mei 2023 - 11:05 WIB

Persembahan Terakhir sebelum Pensiun
Atlet dayung peraih emas SEA Games 2023 Maizir Riyondra (kanan) salam komando dengan Ketua DPRD Kuantan Singingi Adam saat bertemu di Telukkuantan, Selasa (23/5/2023). (DESRIANDI CANDRA/RIAU POS)

Atlet dayung Maizir Riyondra sukses mengukir prestasi gemilang di SEA Games XXXII/2023 Kamboja. Dia mempersembahkan dua medali emas buat Indonesia saat tampil di cabang olahraga dragon boat. Dia adalah putra asli Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Dua emas ini menjadi persembahan terakhirnya di SEA Games. Mengapa jadi yang terakhir?

Laporan DESRIANDI CANDRA, Telukkuantan


WARUNG kopi milik Andri di Jalan Proklamasi, Kelurahan Sungai Jering, Kecamatan Kuantan Tengah, Selasa (23/5) siang mendadak ramai. Jejeran mobil terparkir di pinggiran jalan persis di depan kedainya.

Andri bersama istrinya terlihat sibuk melayani para tamu yang memesan minuman ketika Riau Pos sampai. Tempat duduk bagian depan dan tengah terlihat penuh terisi. Tak ada tamu spesial yang terlihat di sana. Tapi, di serambi bagian belakang, ternyata ada seorang tamu spesial. Dia adalah Maizir Riyondra.

Dia adalah atlet dayung nasional yang baru saja memperkuat Indonesia di SEA Games XXXII Kamboja tahun 2023. Namanya, menggema ketika dua kali naik podium saat tim dragon boat Indonesia berhasil meraih medali emas. Masing-masing untuk jarak 500 meter dan 800 meter dengan tim 10 orang.

Tak banyak yang mengetahui sosok Maizir. Padahal atlet andalan Riau dan Indonesia ini asli berdarah Kuantan. Pria bertubuh tegap ini lahir, 16 Mei 1992 di Desa Kinali, Kecamatan Kuantan Mudik. Ibunya berasal dari Desa Kinali, Kecamatan Kuantan Mudik. Sementara ayahnya dari Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya.

Menggunakan baju kaos ungu dan training hitam, ia datang bersama istri dan dua orang anaknya. Maizir duduk semeja dan bersebelahan dengan Adam yang sekarang Ketua DPRD Kuansing.  “Duduk bang. Dia ini teman sejak kecil saya, satu SD di Desa Muaro Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya,” kata Adam menyapa Riau Pos. “Bang Adam ini senior saya waktu di SD 023 Muaro Sentajo, Bang. Dan bukan saat ini baru kenal,” sambung Maizir.

Maizir menceritakan, usai SEA Games XXXII ia memutuskan untuk pulang ke kampung halaman Kabupaten Kuansing. Pasalnya, sudah bertahun-tahun dirinya tak pulang kampung, bertemu dengan sanak keluarga dan para sahabatnya. Namun sebelum ke Kuansing, dia sempat bermalam di Pekanbaru.

Maizir yang sudah empat hari di kampung halaman, Rabu (24/5) hari ini, langsung berangkat ke Pekanbaru dan Jakarta untuk persiapan seleksi nasional menghadapi Asian Games di Ghuangzou, Cina Oktober 2023 mendatang.

Pertemuan dengan Adam, memang sudah niatnya untuk bersilaturahmi. Apalagi, Adam selalu memberikan dukungan padanya saat dia bertanding di Kamboja. Maizir sempat menceritakan soal kenangan mereka berdua saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

Saat itu, Adam duduk kelas VI dan dia duduk kelas V. Mereka sering bersenda gurau termasuk adu panco. “Maizir ini jago panco. Kawan-kawan sekelasnya bahkan kakak tingkatnya dikalahkannya saat adu panco,” papar Adam yang disambut senyum Maizir.

Menurut Maizir, SEA Games di Kamboja kali ini berbeda dari SEA Games sebelum-sebelumnya. Pasalnya, SEA Games Kamboja kemungkinan menjadi SEA Games terakhir bagi dirinya sebelum pensiun dari olahaga dayung. Begitu pula dengan Asian Games pada Oktober 2023, bila dia lolos seleksi memperkuat tim nasional Indonesia, kemungkinan juga karier terakhirnya.

“Jadi emas yang saya dapat di SEA Games Kamboja merupakan persembahan terakhir saya bagi Indonesia, Riau dan Kuansing sebagai tanah tumpah. Di kancah berikutnya, tipis kemungkinan baginya untuk bisa tampil,” ujar Maizir terdengar sedikit lirih.

Sebetulnya, kata Maizir, tahun depan masih ada PON di Aceh. Karena sudah di atas 30 tahun, dirinya tidak akan bisa memperkuat tim Provinsi Riau. Batas maksimal atlet untuk PON ditentukan 28 tahun.

Diceritakan Maizir, di SEA Games Kamboja, Thailand menjadi lawan berat di nomor 500 meter. Sementara untuk jarak 800 meter, Myanmar menjadi pesaing utama. Maizir tak menapik kalau dragon boat bukan nomor favoritnya. Dia sebetulnya sering turun memperkuat untuk nomor kayak 1 putra.

“Tapi karena tidak ada nomor itu oleh tuan rumah, saya memperkuat nomor dragon boat bersama tim lainnya. Alhamdulillah, kami berhasil sumbangkan medali emas,” papar Maizir.

Kekompakan tim dayung Indonesia menjadi kunci sukses dia dan tim Indonesia meraih dua medali emas di Kamboja. Semua tim sudah bertekat untuk memberikan yang terbaik bagi Merah Putih.

Maizir sendiri tak pernah bermimpi dan membayangkan bakal menjadi atlet dayung Riau dan Indonesia hingga bisa mengukir prestasi di ajang internasional seperti SEA Games. Karena bukan mudah untuk menjadi atlet nasional, semuanya di seleksi secara ketat. “Misal dari segi postur tubuh, kawan-kawan dari Papua memiliki postur yang lebih tinggi dan besar. Namun dengan semangat, ketekunan, dan kerja keras, maka semua bisa terwujud,’’ kata Maizir.

Maizir berasal dari orang kebanyakan, hidup pas-pasan. Bahkan sejak kecil saat berumur 4 tahun, Maizir sudah ditinggal oleh ibunya yang wafat dan ia pun tinggal bersama ayahnya. Mereka sering berpindah-pindah tempat tinggal. Sejak kecil, dia sudah hobi berenang di Sungai Kuantan di kampung halaman.

Usai tamat SD 023 Muaro Sentajo, Maizir melanjutkan ke SMPN 1 Telukkuantan. Dan kemudian melanjutkan ke SMEA Telukkuantan yang sekarang SMKN 2 Kuantan Tengah.

Kisahnya menjadi atlet dayung  bermula ketika duduk di kelas II SMKN 2 Kuantan Tengah. Ketika itu, ada penjaringan atlet untuk dibina di PPLP. Gurunya, Endrizal lalu memotivasi dan mendorongnya hingga akhirnya dengan latihan keras, dia berhasil masuk PPLP Riau. “Dari situlah awalnya. Semua saya lakukan dengan kerja keras dan sungguh-sungguh sampai sekarang ini,” papar Maizir.

Selain terjun di SEA Games Kamboja tahun 2023, Maizir Riyondra sudah memperkuat tim nasional saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games tahun 2011. Lalu, SEA Games di Myanmar, Singapura, Filipina, dan Vietnam. Maizir pun berhasil mempersembahkan medali emas bagi Indonesia.

Prestasi gemilang memperkuat Indonesia itu, diakui Maizir membawa rezeki bagi dirinya. Pemerintah memberikan bonus bagi para atlet yang berhasil mendapat medali. Bonus yang diberikan oleh pemerintah itu, tidak saja digunakan untuk kehidupan sehari-harinya tetapi juga dia gunakan untuk membeli kebun di kampung halamannya.

Maizir berharap, apa yang diraihnya sekarang bisa menjadi motivasi bagi anak-anak muda di Kuansing untuk menekuni olahraga dayung. Apalagi, bagi Kuansing, dayung bukan hal yang baru. Karena sudah dimulai dengan tradisi pacu jalur yang setiap tahun dilombakan.

Meski dayung bukan cabang olahraga favorit , tetapi saat ini dayung sekarang menjadi andalan bagi Riau dan Indonesia dalam iven-iven olahraga nasional dan internasional. “Jadi berlatihlah dengan sungguh-sungguh dan jangan merasa minder,” kata Maizir.

Sementara pada Adam, Maizir pun merasa bangga. Kakak tingkatnya itu sudah menjadi ketua DPRD, seorang pejabat publik. Sebagai pejabat publik, Maizir berpesan pada Adam agar selalu amanah dalam menjalankan amanah masyarakat Kuansing. “Selalu amanah dan sukses dalam kariernya,” kata Maizir.

Prestasi Maizir Harus Jadi Motivasi
Prestasi Maizir membuat Adam yang sekarang menjabat Ketua DPRD Kuansing merasa bangga. Adam memberikan apresiasi. “Luar biasa. Semua bangga padanya. Ini pahlawan bangsa. Selamat Rion,” ucap Adam.

Disampaikam Adam, Maizir Riyondra merupakan teman junior semasa kecil. “Waktu-waktu kecil kami memanggilnya Rion. Dulu dia satu tingkat di bawah saya. Rion adalah adik kelas saya waktu di SDN 023 Kuantan Tengah yang sekarang menjadi SDN 001 Sentajo Raya,” papar Adam.

Adam, berharap prestasi Maizir yang sudah menembus kancah internasional ini bisa menjadi motivasi bagi anak-anak muda Kuansing. Sehingga, akan muncul Maizir lain yang akan mengharumkan nama Kuansing, Riau, dan Indonesia di tingkat internasional ke depan.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook