Pedayung Riau Sumbang Emas dari Perahu Naga 1.000 M

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 07 Oktober 2023 - 10:35 WIB

Pedayung Riau Sumbang Emas dari Perahu Naga 1.000 M
Tim perahu naga Indonesia masuk finish pertama dalam perlombaan nomor jarak 1.000 meter di Wenzhou Dragon Boat Centre, Zhejiang, Jumat (6/10/2023). Indonesia mengalahkan Cina secara dramatis dengan selisih waktu 0,047 detik. (NOC INDONESIA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kontingen Indonesia akhirnya bisa kembali menerima kalungan medali emas. Kali ini giliran tim perahu naga yang sukses mempersembahkan medali emas lewat nomor 1.000 meter di Wenzhou Dragon Boat Centre, Zhejiang, Jumat (10/6). Yang paling membanggakan, tim ini diperkuat pedayung Riau, Maizir Riyonda.

Bersama Zubakri, Dedi Saputra, Andri Agus Mulyana, Harjuna, Tri Wahyu Buwono, Yuda Firmansyah, Indra Tri Setiawan, Joko Andriyanto, Maizir Riyondra, Mugi Harjito, Muhammad Burhan, Sutrisno, Sofiyanto, dan Angga Suwandi Putra, Maizir Riyonda finish tercepat dengan catatan waktu 4 menit 31,135 detik. Maizir dkk lebih cepat dari tim tuan rumah Cina dengan selisih sangat tipis, 0,047 detik yang merebut medali perak. Sedangkan medali perunggu direbut Myanmar dengan selisih waktu 1,824 detik.


“Alhamdulillah target kami meraih medali emas di jarak 1.000 meter tercapai. Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia dan masyarakat Riau yang telah mendoakan kami meraih prestasi dengan menambah medali emas bagi Kontingen Indonesia di Asian Games,” ujar Maizir Riyonda.

Atas prestasi yang membanggakan tersebut, Ketua Umum KONI Riau Iskandar Hoesin menyampaikan apresiasi. Sebelumnya, pedayung andalan Riau asal Kuantan Singingi, Maizir Riyonda sudah mempersembahkan dua medali, yakni medali perak di jarak 500 meter putra dan medali perunggu di nomor jarak 200 meter putra.

Selain Maizar, pedayung Riau lainnya asal Kuantan Singingi lainnya yakni Raudhani Fitra yang masuk tim dayung Indonesia di Asian Games 2022 meraih dua perak dari perahu naga putri jarak 500 meter pada Kamis (5/10) dan perahu naga putri jarak 200 meter pada Rabu (4/10).

“Selamat untuk Maizir, dan tim dayung Indonesia yang berhasil meraih medali emas. Selain mengharumkan nama bangsa dan negara, juga membawa nama harum Riau. Kerja keras dan perjuangan tim dayung Indonesia patut kita apresiasi,” ujar Iskandar.

Raihan emas ini juga disambut gembira pelatih kepala tim perahu naga Indonesia, Suryadi. ’’Setiap ketemu dengan Cina memang selalu close finish, kalahnya tipis cuma 0,0 sekian detik. Ada sejarah sendiri persaingan dengan Cina ini. Sangat-sangat ketat hampir di semua nomor. Jadi kalau menghadapi mereka kita harus all-out,” ujarnya seperti dipetik dari rilis NOC Indonesia.

Menurut Suryadi, Zubakri dkk bisa mendapat emas karena berhasil mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Semua hasil latihan yang dilakukan selama ini membuahkan hasil. Yakni, mampu melampaui catatan terbaik dengan rata-rata lebih baik 1 sampai 2 detik. ’’Saya juga bilang, jangan lupa rakyat Indonesia menunggu semua hasil apa pun yang kita dapatkan dan pasti mengharapkan yang terbaik,” ungkap Suryadi.

Prestasi tim perahu naga Indonesia kian lengkap setelah mereka juga berhasil menyabet medali perak untuk nomor 1.000 meter putri. Ayuning Tika Vihari dkk mampu menjadi yang tercepat kedua dengan catatan waktu 4 menit 55,385 detik. Mereka selisih 3,937 detik dari Cina yang meraih emas. Posisi ketiga direbut Korea Selatan dengan selisih 4,220 detik dari tuan rumah.

Secara keseluruhan, tim perahu naga Indonesia mengumpulkan total enam medali, dengan perincian 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu. Jumlah itu masih di luar target Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) dengan dua emas. Satu emas lainnya ditargetkan dari nomor 200 meter putri, namun gagal.

Tapi, perolehan enam medali dengan salah satunya emas ini jauh lebih baik dibandingkan dengan Asian Games 2018. Saat Indonesia jadi tuan rumah lima tahun lalu, tim perahu naga hanya meraih dua perak dan dua perunggu.

Capaian di Hangzhou, Cina ini pun membuat Wakil Ketua Umum PB PODSI Budiman Setiawan yang juga manajer tim cukup puas. Apalagi, tim perahu naga Indonesia nyaris dapat emas lebih cepat dari nomor 500 meter putra, yang dipertandingkan pada Kamis (5/10).

Di nomor tersebut, tim putra Indonesia bersaing sangat sengit dengan tim Cina. Bahkan sempat menjadi kontroversi karena kedua tim mencapai garis finis nyaris secara bersamaan. Tapi, hasilnya skuad Merah Putih kalah cepat 0,013 dan harus puas dengan meraih perak.

Budiman pun awalnya sempat mempertanyakan hasil tersebut. Sebab, para wasit yang memimpin berasal dari berbagai negara menyatakan bahwa Indonesia lah yang menang. ’’Tapi tidak tahu kenapa Cina yang dianggap menang. Ya, kita sportif saja, kalau curang nanti mereka kena (batunya) sendiri,’’ ucapnya.

Selain perahu naga, cabor panahan berhasil meraih medali kemarin. Yakni, perunggu lewat trio Riau Ega Agata Salsabilla, Arif Dwi Pangestu, dan Ahmad Khoirul Baasith di nomor recurve beregu putra. Mereka mendapatkan perunggu setelah mengalahkan Bangladesh dengan skor telak 6-0 (56-55, 55-54, 58-54).

Ini menjadi medali kedua panahan di Asian Games 2022. Sebelumnya, cabor langganan Olimpiade itu juga menyumbang perunggu. Medali tersebut dicatatkan atas nama Riau Ega dan Diananda Choirunisa di nomor recurve beregu campuran.

Panahan masih punya satu kesempatan menambah perunggu lagi lewat Ratih Zilizati Fadhly yang akan berduel dengan Aditi Gopichand Swami (India) di final perebutan perunggu compound tunggal putri pada Ahad (8/10).(dof/drw/c17/bas/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook