SAO PAULO (RIAUPOS.CO) -- Tuan rumah Brazil sukses mengawali laga Copa America 2019 dengan kemenangan telak 3-0 atas Bolivia dalam pertandingan Grup A. Bermain di Estádio Cícero Pompeu de Toledo Morumbi, São Paulo, Sabtu (15/6/2019) pagi, gelandang Barcelona, Philippe Coutinho, menjadi bintang lapangan dengan mencetak dua gol. Satu gol lagi dicetak pemain pengganti, Everton Soares.
Dalam pertandingan ini, Tite, sang pelatih, tak membawa Neymar Jr yang cedera. Nama bek kiri Real Madrid, Marcelo, juga tak ada di daftar pemain pengganti. Posisi utama di bek kiri justru diisi bek Atletico Madrid yang jarang bermain, Filipe Luis.
Di lini depan, Tete menurunkan trio Roberto Firmino (Liverpool), Ricahrlison (Everton), dan David Neres (Ajax Amsterdam). Lini tengah, selain Coutinho, juga diisi dua gelandang bertahan, Casemiro (Madrid) dan Fernandhino Rosa (Manchester Ciy). Tete juga menduetkan dua bek Paris St Germain (PSG), Marquinos dan Thiago Silva sebagai palang pintu sejajar. Pemain PSG lainnya, Dani Alves diplos sebagai bek kanan sekaligus kapten tim. Sedang penjaga gawang ditempati kiper Liverpool, Alisson Becker.
Dengan komposisi pemain seperti ini, sulit bagi pemain-pemain Bolivia menembus pertahanan tuan rumah. Bahkan sepanjang pertandingan mereka berada dalam tekanan. Dicatat oleh Soccerway, Brazil menguasa 68 persen penguasaan bola berbanding 32 persen. Statistik lainnya, Bolivia hanya mampu melakukan sekali tendangan on target dari tiga sepakan ke gawang yang didapat. Sebaliknya, Brazil membuat 7 tendangan tepat sasaran dari 9 yang dilakukan.
Meski tanpa Neymar, Brazil tetap dijagokan sebagai favorit. Terbukti, permainan Brazil tampak lebih mengalir tanpa Neymar. Mereka bergerak sebagai tim, dengan mengandalkan umpan-umpan pendek. Dominasi Brazil terlihat di setiap area bermain di lapangan.
Brazil memulai laga dengan semangat positif sebagai tuan rumah. Atmosfer Cicero Pompeu de Toledo Stadium gegap gempita. Sesuai dugaan, tim tuan rumah langsung mengontrol pertandingan sejak awal.
Laga baru berjalan lima menit, Brazil mendapatkan kesempatan pertama mereka. Firmino mencoba melepaskan tembakan jarak dekat, Bolivia beruntung reaksi Lampe cukup cepat. Tak lama kemudian, di menit ke-11 Thiago Silva menyambut bola hasil tendangan sudut. Sayangnya sundulan dia kurang terarah, sedikit melenceng dari tiang jauh.
Brazil nyaman menguasai bola. Tite tampaknya menginstruksikan Philippe Coutinho dkk untuk lebih nyaman mengalirkan bola dari kaki ke kaki sambil berusaha membongkar pertahanan Bolivia yang cukup kuat.
Bolivia bermain cukup keras. Mereka tahu tidak bisa mengimbangi irama permainan Brazil, sebab itu banyak tekel agresif tercipta. Barisan penyerang Brazil yang diujungi oleh Roberto Firmino masih berusaha menemukan ritme yang tepat. Richarlison tampil cukup apik, dengan beberapa kali merepotkan pertahanan lawan. Sayangnya, David Neres masih kesulitan menyesuaikan ritme dengan rekan setimnya.
Gagal menciptakan gol di babak pertama, di babak kedua TIte tak memanfaatkan slot pergantian pemain meski masih memiliki Willian, Gabriel Jesus dan Arthur. Biar begitu, Brazil memulai dengan sangat baik, agresif dan membuat Bolivia berada dalam tekanan.
Babak kedua baru berjalan tiga menit, Brazil mendapatkan hadiah penalti. Jusino dituding handball. Wasit Nestor Faben Pitana dari Argentina menghentikan pertandingan sementara untuk melihat VAR. Teknologi tersebut mengonfirmasi pelanggaran lawan. Penalti untuk Brazil yang diprotes para pemain Bolivia.
Coutinho yang maju sebagai algojo. Mantan gelandang Liverpool ini tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Carlos Emilio Lampe Porras, kiper Bolivia, melompat ke arah yang tepat, tetapi tembakan Coutinho tak terjangkau.
Unggul satu gol, Brazil bermain semakin nyaman. Bolivia baru saja memulai laga kembali, bola berhasil direbut Brazil dan jatuh di kaki Roberto Firmino yang menyusuri sayap kanan lini serang Selecao.
Firmino tiba di sisi kiri gawang Lampe dan melepaskan umpan lambung ke muka gawang. Tanpa ampun, Coutinho menyambut bola dengan sundulan terarah ke gawang kosong. Brazil 2-0 Bolivia di menit ke-53.
Setelah unggul dua gol, Brazil tampaknya mengendurkan tempo serangan mereka. Tak ada tanda-tanda hattrick Coutinho. Taktik seperti ini penting, menyimpan energi bisa berpengaruh besar pada ajang turnamen.
Tite melakukan dua perubahan mendekati akhir pertandingan. Everton Soares masuk menggantikan David Neres, dan Willian menggantikan Richarlison. Sebelumnya, Roberto Firmino digantikan Gabriel Jesus di menit ke-65.
Pergantian ini terbukti ampuh. Everton yang baru masuk di menit ke-81 langsung mencetak gol di menit ke-85. Dia berlari di sisi kiri lini serang brasil, mengubah arah ke kaki kanan, dan melepaskan tembakan keras yang melengkung ke sudut tiang jauh. Gol indah yang mengubah skor jadi Brasil 3-0 Bolivia.
Susunan Pemain
Brazil: Alisson, Alves, Marquinhos, Thiago Silva, Luis; Casemiro, Fernandinho, Coutinho; Richarlison (84’ Willian), Firmino (65’ Gabriel Jesus), Neres (81’ Everton Soares)
Bolivia: Lampe; D Bejarano, Haquin, Jusino, M Bejarano; Chumacero, Justiniano, Saucedo (59’ Diego Wayar), Saavedra (64’ Leonardo Vaca); Castro (75’ Ramiro Vaca); Martins
Sumber: Goal/Bola/Express
Editor: Hary B Koriun