JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Dinyatakan bakal absen di GP Amerika Serikat di Circuit of the Americas (COTA) tentu saja menjadi mimpi buruk bagi Marc Marquez.
COTA adalah lumbung poin sepanjang karirnya membalap. Sudah tujuh kemenangan beruntun dia kantongi dari GP Amerika Serikat.
Sejak mengalami insiden besar di GP Spanyol 2020, Marquez memang belum menemukan kembali performa terbaiknya.
Bahkan, perjalanan karirnya sejak saat itu dipenuhi dengan absen dari sirkuit. Persentasi kehadirannya dalam lomba menurun drastis. Yakni hanya 49 persen dari 55 balapan terakhir.
Di awal musim ini sejatinya dia sudah mulai tampil menjanjikan. Sukses merebut pole position di GP Portugal. Lalu finis di podium ketiga di Sprint Race.
Namun, kebangkitannya itu malah dijegal oleh kesalahannya sendiri yang kurang sabar saat membalap di feature race GP Portugal.
Ban depan hard yang belum panas dipaksakannya untuk melakukan pengereman terlambat (late braking). Buntutnya, dia kehilangan traksi ban depan dan menabrak Miguel Oliveira (RNF).
Insiden tersebut sekaligus menjadi bukti bahwa Marquez masih punya hasrat sekaligus ambisi besar untuk menang dan menang.
'"Dia (Marquez) terlalu mempercayai dirinya sendiri. Dia menginginkan terlalu banyak," ujar Stefan Bradl, rider cadangan Repsol Honda yang akan menggantikan Marquez di GP AS.
Di sisi lain, motor Honda RC213V tak bisa mengakomodasi hasratnya itu. Marquez yang punya naluri menggeber motornya melewati limit harus menelan fakta bahwa RC213V belum seperti yang dia inginkan.
"Menurutku, dia tetap pembalap terbaik saat ini, tetapi motor Honda ini masih jauh dari keinginannya," tambah Bradl.
Honda sampai harus menyerahkan pengerjaan chassis baru kepada pabrikan Jerman, Kalex. Chassis tersebut sudah dijajal Stefan Bradl di tes privat MotoGP di Jerez awal pekan ini.
Rencananya, paling cepat, chassis itu akan tersedia untuk Marquez di GP Spanyol 28-30 April.
Apakah chassis baru tersebut akan membantu Marquez? Andaikan terobosan itu berhasil, Marquez akan tetap menapaki jalan terjal untuk bisa kembali bersaing berebut gelar juara dunia.
Kini dia sudah tertinggal 43 angka dari pemuncak klasemen sementara Marco Bezzecchi (VR46). Juara dunia enam kali MotoGP tersebut baru mengantongi tujuh poin sejauh ini.
Dan karena akan absen di sirkuit favoritnya akhir pekan ini, dia bakal kehilangan peluang besar untuk menang dan meraup 37 poin.
Di tengah kabar tak mengenakkan yang bertubi-tubi itu muncul isu bahwa hubungan baik Marquez-Honda mulai goyah. Desas-desus di Spanyol menyebutkan, Red Bull sebagai sponsor Marquez, berpikir untuk mendaratkannnya ke KTM.
"Di Spanyol ada pembicaraan bahwa Marquez marah pada Honda. Dengan sokongan Red Bull mereka berpikir untuk memberikan motor KTM kepada Marquez," ujar Oscar Haro, mantan direktur olahraga LCR Honda, dikutip dari Crash.
Kontrak Marquez dengan Honda memang baru akan selesai pada akhir 2024. Namun, dengan situasi seperti ini, uang sebesar apapun tidak akan ada artinya dibandingkan mempertaruhkan satu musim lagi (2024) tanpa hasil memuaskan dan malah berisiko cedera lagi karena motor susah ditunggangi.
Sumber: Jawapos.om
Editor: Rinaldi