LISBON (RIAUPOS.CO) – Andre Onana merefleksikan kampanye Inter Milan di Liga Champions sejauh ini. Kiper I Nerazzurri itu optimistis timnya dapat melangkah jauh, termasuk meraih kemenangan pada leg pertama perempat final melawan Benfica.
I Nerazzurri mengamankan satu tempat di babak delapan besar Liga Champions setelah meraih kemenangan agregat 1-0 atas Porto di babak 16 besar. Mereka sekarang kembali harus berhadapan dengan wakil Portugal sekaligus pemimpin Liga Primeira, Benfica, untuk memperebutkan satu tempat di semifinal.
Pemenang antara Inter versus Benfica akan menghadapi pemenang AC Milan kontra Napoli di semifinal, dan mencapai level itu belum pernah dicapai Inter selama lebih dari satu dekade. Berbicara kepada laman resmi UEFA, Onana pertama kali membahas bagaimana rasanya bergabung dengan Inter musim panas lalu.
“Senang bisa tiba di kota seperti Milan, kota yang luar biasa. Orang-orangnya luar biasa. Saya berada di klub yang hebat dan saya sangat bahagia di sini. Pada hari pertama saya merasa seperti anak kecil.”
Dia pun menyinggung tentang hubungannya dengan veteran Nerazzurri Samir Handanovic.
“Ada pemain penting di sini, pemain top yang tahu bagaimana membantu Anda, seperti Samir, yang merupakan legenda di sini. Dia telah melakukan banyak hal untuk klub dan berlatih bersamanya setiap hari adalah suatu kehormatan.”
“Hubungan kami luar biasa. Secara pribadi dia banyak membantu saya dan saya sangat senang berada di sini bersamanya.”
Penjaga gawang asal Kamerun berusia 27 tahun itu berbicara tentang bagaimana rasanya lolos ke perempat final Liga Champions.
“Handanovic telah berbicara kepada kami sebelum pertandingan Porto untuk memotivasi kami dan saya pikir dia mengatakan hal yang benar tentang apa yang harus kami lakukan di lapangan.”
“Dan, setelah pertandingan, dia sangat senang. Bagi kami itu luar biasa, karena sudah 12 tahun sejak Inter terakhir mencapai tahap ini, jadi itu adalah sesuatu yang harus dirayakan.”
Onana merefleksikan penyelamatan vital yang dia lakukan melawan Porto dan mengapa Inter mengontraknya.
“Itu adalah penyelamatan yang sangat penting, yang pada akhirnya dengan Porto, baik untuk klub maupun untuk saya. Itulah mengapa Inter menginginkan saya, untuk bermain seperti yang saya lakukan. Saya sangat puas dengan penampilan saya sejauh ini, tetapi bagaimanapun saya di sini untuk melakukan pekerjaan saya.”
“Saya senang telah melakukan penyelamatan itu, terutama karena itu memungkinkan kami untuk maju dalam turnamen, yang merupakan hal terpenting bagi kami. Dan, kami melakukannya dengan penderitaan,” timpal Onana.
“Itu bisa terjadi dalam sepak bola. Anda tidak selalu bisa bermain dengan baik. Menurut pendapat saya, jika kita harus menderita untuk meraih kemenangan, saya menerimanya.”
Terakhir, Onana membahas ambisinya dan ambisi Inter untuk musim ini.
“Kami telah mencapai perempat final dan di kepala saya, saya pikir Inter, klub ini dan para pemainnya dapat bercita-cita memenangkan segalanya. Jadi, kami akan berusaha melakukan yang terbaik untuk memenangkan kompetisi sebanyak mungkin.”
“Apakah kami mencapai final atau tidak, kami akan selalu memberikan yang terbaik. Kami akan melakukan yang terbaik, bahkan jika kami tidak berhasil, kami harus pulang dengan pengetahuan bahwa kami melakukan semua yang kami bisa, tetapi dewa sepak bola tidak ada di pihak kami.”
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman