LONDON (RIAUPOS.CO) – Euforia Maret Chelsea berlanjut. Kemarin dini hari (8/3), skuad Graham Potter sukses melaju ke perempat final Liga Champions berkat kemenangan 2-0 atas Borussia Dortmund di Stamford Bridge. Kemenangan tersebut hanya berselang empat hari dari kemenangan 1-0 atas Leeds United di Premier League (4/3). Kali terakhir Chelsea membukukan kemenangan back-to-back di era Potter adalah lima bulan silam.
Keberhasilan mengalahkan BVB –sebutan Borussia Dortmund– sekaligus menghentikan streak 10 kemenangan dalam laga kompetitif tahun ini. Meski, kemenangan The Blues –sebutan Chelsea– diiringi kontroversi terkait gol kedua yang dieksekusi Kai Havertz lewat penalti menit ke-53. Pemicunya, wasit Danny Makkelie (Belanda) memutuskan untuk mengulang eksekusi Havertz. Tendangan pertama Havertz membentur tiang gawang.
’’Yang pertama aku gugup. Yang kedua lebih mudah karena aku sudah memahami pergerakannya (kiper BVB Alexander Meyer, red),’’ ucap Havertz kepada BT Sport.
Keputusan mengulang penalti sudah tepat lantaran ada pemain Chelsea dan BVB yang merangsek ke kotak penalti sebelum Havertz menendang bola. Pemberian penalti juga dikomplain pemain BVB karena merasa tangan bek kanan Marius Wolf tidak aktif ketika bola mengenainya dari crossing wingback kiri Chelsea Ben, Chilwell Baca.
’’Aku tidak yakin dengan tangan itu (Wolf handsball, red). Apalagi, penaltinya diulang. Ini benar-benar lelucon,’’ kata gelandang BVB Jude Bellingham kepada BBC Sport.
Gelandang bertahan BVB Emre Can malah bereaksi keras dengan mendamprat wasit seusai pertandingan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman