SEPAKBOLA DUNIA

Pelatih Inggris Jadikan Skuat Culun di Piala Dunia 2018 sebagai Keuntungan

Olahraga | Kamis, 07 Juni 2018 - 15:45 WIB

Pelatih Inggris Jadikan Skuat Culun di Piala Dunia 2018 sebagai Keuntungan
Timnas Inggris. (GETTY IMAGES/ZIMBIO)

LONDON (RIAUPOS.CO) - Rgenerasi skuat di Piala Dunia 2018 berhasil dilakukan Inggris. Skuat The Three Lions yang dibawa Gareth Southgate ke Rusia benar-benar fresh.

Mereka punya rerata usia termuda kedua di antara tim kontestan Piala Dunia lainnya, 26 tahun dan hanya kalah oleh Nigeria (25,9 tahun). Ditengok dari jumlah caps, bek Chelsea Gary Cahill menjadi yang paling senior dengan 59 kali.

Sebaliknya, Nick Pope (kiper) dan Trent Alexlander-Arnold (bek) menjadi pemain yang tak satu pun punya caps buat Inggris. Diberitakan Planet Football kemarin (6/6/2018) kalau dirata-rata jumlah caps di antara kontestan Piala Dunia yang lain, skuat Inggris masuk dalam kategori culun punya.
Baca Juga :West Ham United v Brighton; Momentum Bagus

Jumlah caps tim juara dunia 1966 itu pada umumnya adalah 20. Angka itu menjadi yang terendah di antara seluruh kontestan Piala Dunia lainnya dan hanya Tunisia yang punya rerata caps skuat sama dengan Inggris.

Jika Inggris dan Tunisia skuatnya rata-rata punya jam terbang rendah, Meksiko dan Panama menjadi dua tim yang rerata caps-nya paling tinggi, yakni 62. Kemudian, ada Kosta Rika dengan rata-rata caps 50.

Seperti diberitakan Daily Star kemarin, Pelatih Inggris Gareth Southgate malah melihat status pemain-pemain Inggris yang cupu ini sebagai keuntungan, yakni spirit nothing to lose.

“Para pemain muda ini berkeinginan terus melaju (ke babak selanjutnya). Pikiran untuk menyerang dan menekan lawan sangat besar tapi bukan tanpa pertimbangan hal lainnya,” ujar pelatih berusia 47 tahun tersebut.

Menurutnya, Harry Kane dkk. terus meningkatkan konfidensi berada di antara tim-tim yang lebih matang, misalnya Jerman dan Spanyol yang rata-rata caps pemainnya 40. Ada juga Argentina (rata-rata 36 caps) dan Brasil (rata-rata 30 caps). (dra)

Sumber: JPNN

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook