NEWCASLE (RIAUPOS.CO) - Memang grup neraka. Raksasa Prancis, Paris Saint-Germain sudah merasakan bagaimana ketatnya Grup F. Itu setelah mereka dibantai Newcastle United dengan skor 1-4 di Stadion St James Park, Kamis (5/10).
Empat gol yang bersarang ke gawang mereka dicetak Miguel Almiron (17’), Dan Burn (39’), Sean Longstaff (50’) dan Fabian Schar (90+1’). Sedangkan satu gol Les Parisiens disumbang Hernandez di menit ke-56.
Pelatih PSG Luis Enrique kepada Canal+ mengakui bagaimana beratnya laga ini. “Pertandingan ini sulit bagi para pelatih. Saya pikir kami memulai dengan sikap yang sangat baik, kami mengatasi tekanan Newcastle,” katanya.
Meski begitu, Enrique tidak terima dengan kekalahan telak ini. Bagi dia, skor 1-4 terlalu berlebihan. “Ous Dembele memiliki peluang awal. Sejujurnya, menurut saya skornya tidak adil , meski saya harus memberi selamat kepada Newcastle, yang bermain sangat bagus. Tapi menurut saya 1-4 itu sulit,” tegasnya.
Berbeda dengan Enrique yang tampak sangat kecewa, pelatih Newcastle Eddie Howe tertawa bahagia bersama pemainnya usai pertandingan.
“Ini momen yang sangat spesial bagi kami semua. Anda tidak bisa melewatkannya. Ini momen yang sangat spesial untuk Newcastle,” katanya di situs UEFA.
Howe berharap ini menjadi pemberi spirit ekstra bagi anak asuhnya. “Kami harap ini memberi kami keyakinan yang kami butuhkan untuk sukses dalam kompetisi ini. Hanya dengan melakukan itulah Anda dapat membuktikannya sendiri. Ada begitu banyak pertandingan di kompetisi ini, tapi ini adalah sebuah langkah kecil maju,” tegasnya.
Sementara itu, bek PSG Lucas Hernandez mengatakan, strategi itu adalah pilihan pelatih Luis Enrique. Hasil yang cukup mengejutkan tentunya karena PSG lebih diunggulkan ketimbang Newcastle untuk meraih kemenangan di laga tersebut. Tapi kenyataannya justru Les Parisiens yang dibuat babak belur oleh The Magpies -julukan Newcastle United.
Tapi menariknya, PSG menerapkan formasi 4-2-4 di laga tersebut. Di mana, artinya mereka fokus ke lini serang tanpa memperhatikan lini tengah. Dan benar saja, Les Parisiens kerap kalah dalam duel di lini tengan dari Newcastle sehingga membuatnya babak belur terbantai.
“Itu adalah pilihan manajer. Kami mencoba membuat pertahanan mereka mendapat masalah, tapi tidak berhasil,” ujar Hernandez.
Kendati begitu, Hernandez sadar bahwa tidak ada pertandingan yang mudah di Liga Champions. Meski memiliki skuad bertabur bintang, PSG nyatanya bisa dikalahkan begitu saja oleh Newcastle karena sering kalah duel.
“Kami tahu ini bukan pertandingan yang mudah. Ini adalah Liga Champions. Tanpa kecepatan dan fisik, Anda bisa mendapatkan hasil seperti itu,” imbuh pemain berpaspor Prancis tersebut.(amr/eca)
Laporan JPG, Newcasle