MADRID (RIAUPOS.CO) – Pernyataan penjaga gawang timnas Brasil dan Manchester City Ederson Moraes empat bulan lalu menjadi kenyataan. Carlo Ancelotti tinggal menunggu waktu untuk menjadi treinador Selecao –sebutan timnas Brasil.
Akan tetapi, Ancelotti belum akan memulai tugasnya di Granja Comary (kamp latihan timnas Brasil) pada musim panas tahun ini. Pelatih 64 tahun berkebangsaan Italia itu bakal menuntaskan dulu kontraknya di Real Madrid pada musim 2023–2024. Carletto, sapaan akrab Ancelotti, diproyeksikan baru menangani Casemiro dkk pada Copa America tahun depan.
Copa America yang kali pertama melibatkan enam timnas dari CONCACAF (selain 10 timnas Conmebol) itu berlangsung di Amerika Serikat pada 20 Juni sampai 14 Juli.
’’Carlo (Ancelotti) akan bergabung bersama kami pada Copa America 2024,’’ kata Presiden Federasi Sepakbola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues seperti dikutip dari CNN Brasil.
’’Gaya permainannya (klub-klub di bawah asuhan Ancelotti) hampir sama seperti gaya kami,’’ sambung Rodrigues.
Di Real, Ancelotti juga menangani banyak pemain timnas Brasil. Antara lain wide attacker Vinicius Jr dan Rodrygo Goes dan bek tengah Eder Militao. Kapten sekaligus gelandang bertahan Casemiro yang juga pernah diasuh Ancelotti di Real sebelum bergabung dengan Manchester United musim lalu.
Potensi itu tentu membantu Ancelotti cepat menjalin koneksi dengan skuad Selecao dalam Copa America 2024. Kedatangan Ancelotti pun sudah mendapat sambutan dari bintang Selecao, Neymar Jr.
Kepada Globo Esporte, Neymar menyebut bahwa Ancelotti bakal mendapat sambutan hangat dari publik Brasil. Meski, Carletto mendobrak tradisi Selecao yang sebelumnya hanya dua kali menggunakan jasa pelatih non-Brasil. Itu pun status Flavio Costa Joreca (Portugal/1944) dan Filpo Nunez (Argentina/1965) sekadar sebagai pelatih untuk laga persahabatan.
”Dia (Ancelotti) pelatih terkenal, yang telah memenangkan segalanya sepanjang karier melatihnya. Jika aku berkesempatan untuk itu (dilatih Ancelotti, red), aku akan menikmatinya dan akan aku serap semua ilmu darinya,’’ beber Neymar.
Ancelotti sudah melatih sejak 1992 atau 31 tahun lalu sebagai asisten pelatih di timnas Italia. Sepanjang kariernya, Ancelotti memenangi 26 trofi juara bersama enam klub berbeda.
Yaitu Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Bayern Munchen, dan Real. Itu termasuk empat gelar Liga Champions (2 kali bersama AC Milan dan 2 kali bersama Real).
Satu-satunya predikat prestisius yang mungkin belum pernah dimenangi Ancelotti adalah pelatih terbaik dunia FIFA. Pada 2014, dia yang menangani Real pada periode pertama itu kalah bersaing dengan Joachim Low (Jerman).
Padahal, pada tahun tersebut, Ancelotti ditahbiskan sebagai pelatih terbaik dunia versi Globe Soccer Awards.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman