PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - MANAJEMEN PSPS Riau harus mencari jalan keluar sendiri atas masalah finansial yang dihadapi. Karena dengan status sebagai klub profesional, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau tak bisa dikucurkan membantu mereka.
PSPS Riau selama mengarungi Liga 2 Wilayah Barat Liga Indonesia 2018 mengalami kendala finansial. Dari kebutuhan anggaran Rp6 miliar untuk mengarungi satu musim Liga 2, pendanaan hanya didapat dari sponsor sebanyak Rp200 juta. Hal ini berimbas pada pembayaran gaji ofisial, pelatih dan pemain yang tertunggak hingga lima bulan.
Sebelumnya, untuk menyelamatkan nasib PSPS Riau agar gaji pemain dan ofisial dibayar, kelompok suporter PSPS Senin (17/9) lalu menggelar demonstrasi ke kantor Gubernur Riau.
Para suporter meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau turun tangan membantu.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Doni Aprialdi kepada Riau Pos akhir pekan lalu memaparkan, aturan membuat Pemprov Riau tak bisa membantu dana. ’’Karena memang PSPS itu kan sudah PT. Tidak boleh APBD masuk ke sana, sudah profesional,’’ ucap dia.
Dia melanjutkan, apa yang menjadi aspirasi pendemo sudah dibahas bersama antara Dispora Riau dengan KONI Riau. Pembahasan meliputi kemungkinan mengucurkan dana untuk PSPS.
’’Ternyata dari KONI pun tidak boleh memberikan. Yang boleh menerima (untuk sepakbola. Red) itu PSSI. Kami sudah komunikasikan dengan KONI, memang tidak bisa dari APBD untuk PSPS,’’ imbuhnya.
Jalan keluar agar PSPS bisa terselamatkan kata dia, adalah peran serta dan kepedulian semua pihak. ’’Sebetulnya memang harus ada kepedulian seluruh stakeholder, pengusaha dan perusahan di Riau bergabung,’’ singkatnya.(ksm)
(Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru)