JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Indonesia memastikan satu gelar dalam Kejuaraan Bulutangkis Indonesia Master 2023 setelah terjadi All Indonesian Final di tunggal putra. Kepastian itu didapat setelah Chico Aura Dwi Wardoyo berhasil menyingkirkan Angus Ng Ka Long dalam duel sangat dramatis dan menarik, dengan angka 17-21, 27-25, 22-20 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (28/1).
Kesuksesan Chico ini menyusul kemenangan yang didapat Jonathan Cristie atas jagoan Cina, Shi Yu Qi dengan skor 21-13, 15-21, 21-19. Dengan begitu, Jojo dan Chico akan saling berhadapan untuk merebut gelar perdana mereka tahun ini, Ahad (29/1). Ini adalah untuk kali pertama sejak 2013 ada dua wakil Indonesia di final tunggal putra Indonesia Masters. Pada final 2013, Simon Santoso berhasil mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka.
Indonesia juga masih punya harapan juara di sektor gandar putra. Ini terjadi setelah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhasil ke final setelah mengalahkan ganda nomor dua dunia dari Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi 18-21, 21-17, dan 21-3. Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah, memastikan tetap bakal sibuk meski tercipta All Indonesian Final. Irwansyah akan tetap fokus memperhatikan laga final meski Jonatan dan Chico tidak akan didampingi pelatih. Irwansyah akan memantau performa Jonatan dan Chico secara serius agar bisa melakukan pembenahan demi penampilan lebih baik di turnamen-turnamen berikutnya.
“Saya tetap lihat main mereka langsung dan itu buat pelajaran lagi. Dua-duanya pemain kita, saya harus melihat kekurangan untuk memajukan mereka,” ucap Irwansyah.
Irwansyah mengaku bersyukur bisa melihat Chico dan Jonatan berjumpa di partai final BWF Tour. Terlebih panggung duel keduanya adalah Indonesia Masters di Istora Gelora Bung Karno.
“Alhamdulillah sejauh ini dikasih rezeki sama Allah, dua tunggal putra masuk final. Kebanggaan buat saya pribadi. Terima kasih semua buat support dan doa-doanya,” tutur Irwansyah.
Irwansyah juga menjamin bahwa duel Chico vs Jonatan di final Indonesia Masters 2023 bakal tetap berlangsung sengit. Irwansyah menyebut Jonatan dan Chico sudah saling memahami satu sama lain. “Mereka sudah sama-sama saling tahu, karena bukan hanya saat latihan, makan pun sama-sama,” ujar Irwansyah.
Dramatis
Kemenangan Chico sangat dramatis mengingat dia diperkirakan bakal kalah dalam dua set langsung. Namun dia memberi perlawanan sengit dalam pertandingan yang mendebarkan hingga terjadi rubber game.
Sejak awal, Chico terlihat tidak mampu bermain dengan lepas di awal gim pertama. Sebaliknya Angus lebih nyaman dalam bermain, terutama saat melakukan serangan-serangan. Angus mampu unggul 7-4 di awal gim pertama, meski Chico sukses menyamakan kedudukan 8-8. Angus, yang memiliki darah Indonesia dari sang nenek, sempat memimpin 10-8, namun Chico berhasil step up dan membalikkan keadaan hingga unggul 11-10 saat interval.
Pertandingan berlangsung sengit hingga ke posisi 17-17. Namun Chico lebih banyak melakukan kesalahan di poin krusial. Beberapa kali smes keras tidak mampu melewati net. Angus pun menang 21-17 di gim pertama.