PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hasil maksimal tak mampu diraih PSPS Riau saat menjamu Aceh United di Stadion Kaharuddin Nasution, Rabu (3/10). Askar Bertuah tumbang di hadapan pendukung sendiri 2-1. Akibat kekalahan ini, pertandingan sempat dihentikan karena suporter ricuh dan menyanyikan yel-yel yang mengejek manajemen PSPS Riau.
Di awal laga, PSPS sudah membahayakan barisan pertahanan Aceh United. Di menit ke 5 serangan pertama dibangun melalui Firman Septian yang berhasil merengsek ke sektor kiri.
Bola diarahkan ke Dani namun masih belum sempurna datangnya. Dua menit berselang, Dani mendapatkan kesempatan, sepakannya di depan gawang masih lemah sehingga tidak menyulitkan kiper Aceh United. Menit ke 12, dua kali shooting dari luar kotak penalti Redo Rinaldi dan Ifrawadi masih belum menembus gawang Aceh United walau sudah shoot on goal, keduanya hanya mendatar.
Menit ke 21, giliran Aceh United mengambil inisiatif serangan. Zoel Fadil lolos dari jebakan off-side. Berlari sendirian hingga kedepan gawang Hanafi. Beruntung bola masih datang tidak sempurna di depan gawang hingga dapat dihalau. Membalas, PSPS di menit ke 25 melalui Fachri Alhayani shooting dari luar kotak Penalti. Bola berbelok keluar setelah mengenai salah satu bek Aceh United.
Gol bagi PSPS baru datang di menit 30. Dani dengan sempurna memanfaatkan bola rebound hasil shooting dari depan kotak penalti Firman. Bola tidak ditangkap dengan sempurna oleh Kiper sehingga Dani dengan mudah mendorong bola kegawang dengan kepalanya.
Hanya berselang tiga menit, Aceh United membalas. Gol dicetak Assanur Rijal melalui sontekannya memanfaatkan bola sepakan pojok. Skor sama kuat 1-1 ini bertahan hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, PSPS melakukan perubahan taktik. Yudhi Adytia masuk menggantikan Ruud Gullid. Pergantian kembali dilakukan menit ke 58, Riki Dwi Saputro masuk menggantikan Ifrawadi. Hal yang SMA juga dilakukan Aceh United. Menit 59, Taufiq Aqsar keluar digantikanRevaldi Andiaz.
PSPS akhirnya ketinggalan. Di menit ke 62, melalui gol Arianto. Berawal dari freekick di sisi kanan PSPS. Tandukannya mengubah skor untuk keunggulan tim tamu. Saat PSPS ketinggalan 2-1, suporter tuan rumah di tribun utara sempat ricuh.
Kelompok suporter Curva Nord yang berada di sana memancing keributan dengan meneriakkan yel-yel yang mengejek manajemen PSPS Riau. Disinyalir ini terjadi sebagai bentuk kekecewaan akibat kondisi keuangan PSPS Riau yang kacau hingga pemain lima bulan tak digaji.
Akibat kericuhan ini, pertandingan dihentikan selama 15 menit. Aparat kepolisian turun menenangkan suporter. Suporter baru benar-benar tenang setelah kapten Firman Septian datang menemui mereka. Meski sudah tenang, dari bangku penonton suporter membuat formasi membentuk tulisan umpatan.
Pertandingan sendiri kemudian dilanjutkan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-2 tidak berubah untuk kemenangan tim tamu. Insiden kecil, sempat terjadi lagi saat wasit akan masuki ruang ganti. Satu botol air mineral melayang, beruntung botol tersebut tak mengenai kepala wasit yang menghindar.
Pelatih Aceh United Simon Elissetche mengaku puas dengan hasil yang didapat anak asuhnya.’’Kami memang berusaha cari kemenangan. Dua tim secara fisik lemas karena jadwal padat. Kami apresiasi disiplin pemain dengan kerja sama yang kompak, dengan kemenangan ini kami punya peluang lolos,’’katanya.
Sementara itu, Asisten Pelatih PSPS Riau Gusnedi Adang mengungkap, timnya main seadanya dengan stok pemain yang terbatas.’’Anti klimaks bagi kami, inilah dengan Seadanya kami di lapangan,’’ katanya. Di tempat yang sama, pemain PSPS Fachri menyebut, faktor mereka yang lama tak gajian membuat semangat pemain hilang. ’’Masyarakat juga tahu kami belum gajian lima bulan,’’ singkatnya.(ali)